Argumentasi Pemerintah soal Wisata Dibuka Saat Mudik Dilarang

CNN Indonesia
Rabu, 21 Apr 2021 08:45 WIB
Kebijakan larangan mudik Lebaran oleh pemerintah diprotes banyak pihak karena dianggap bertentangan dengan izin tempat wisata dibuka.
Ilustrasi larangan mudik. (Foto: CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah telah menetapkan larangan mudik Lebaran 2021 demi menghindari lonjakan kasus positif covid-19 yang berlaku 6-17 Mei mendatang.

Meski melarang mudik, namun pemerintah berencana tetap membuka sejumlah tempat wisata di berbagai daerah agar warga yang tidak bisa mudik tetap bisa berwisata dengan catatan patuh protokol kesehatan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy merespons gejolak di masyarakat atas larangan mudik yang dianggap tak sejalan dengan pembukaan tempat wisata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin kan sudah mulai ada yang protes, 'wah mudik dilarang tapi wisata dibolehkan'. Iya sebetulnya wisatanya itu dalam rangka lebaran gitu ya, jadi bukan wisata dengan destinasi yang jauh," kata Muhadjir dalam diskusi bertajuk 'Untung Rugi Mudik di Tengah Pandemi' yang disiarkan langsung melalui YouTube BPKN, Selasa (20/4) kemarin.

Menurut Muhadjir, ketika warga telah dilarang mudik setidaknya mereka tetap boleh melepas penat dengan berlibur atau berwisata di dalam kota. Oleh karena itu tempat wisata lokal akan tetap dibuka.

"Ya kalau orang sudah tidak boleh pergi kemana-mana ya dibukalah wisata lokalnya agar dia bisa pergi ke tempat-tempat liburan. Tapi dengan kepatuhan yang terkendali, itu sebetulnya yang dimaksud," jelas Muhadjir.

Ia tak menampik banyak pihak yang menilai larangan mudik itu kurang tegas lantaran tempat wisata tetap boleh dibuka.

Namun, menurutnya, pertimbangan lain dalam pengambilan keputusan ini berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang harus tetap dijaga. Pemerintah berharap dengan kebijakan tersebut, bukan hanya laju pertumbuhan covid-19 yang bisa ditekan tapi perekonomian masyarakat juga bisa terus berjalan.

"Ini strategi yang kita lakukan dan mudah-mudahan dengan demikian covid bisa terkendali tapi juga daya beli masyarakat, roda ekonomi juga masih tetap bisa bergerak," kata dia.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, perjalanan masih bisa dilakukan sebelum larangan berlaku 6-17 Mei 2021. Hanya saja ia mengingatkan, pergerakan yang dilakukan bukan dalam skala besar, tapi dalam lingkup skala lokal.

"Sebetulnya berbagai macam pergerakan sebelum dan pada waktu lebaran itu masih dibolehkan, tidak ada masalah, termasuk ke wisata-wisata lokal itu dengan ketentuan-ketentuan yang ketat," ucap Muhadjir.

Pengetatan itu dilakukan dengan kapasitas maksimum yang dibolehkan di tempat wisata. Ia menyebut akan ada sanksi bagi masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

(tst/pris)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER