Menkes: Euforia Vaksinasi Terlihat, Daerah Longgarkan Prokes

CNN Indonesia
Senin, 26 Apr 2021 17:32 WIB
Menkes Budi Gunadi mengingatkan Pemda untuk tetap memperketat protokol kesehatan sekalipun warga di wilayahnya telah menerima vaksinasi Covid-19.
Vaksinasi Covid-19. (CNN Indonesia/ M Andika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan mulai melihat tanda-tanda euforia vaksinasi Covid-19, ditunjukkan salah satunya dengan mulai lengahnya beberapa kabupaten/kota menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona.

Dengan temuan itu, Budi berharap agar pemerintah daerah mampu memberikan edukasi dan sosialisasi secara serius terhadap masyarakat, bahwa vaksinasi tak lantas membuat warga langsung kebal terhadap penularan virus corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami amati, euforia sudah mulai terlihat, beberapa daerah sudah mulai melonggarkan protokol kesehatannya," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/4).

Mantan wakil menteri BUMN itu pun lantas mewanti-wanti agar warga Indonesia berkaca pada lonjakan hebat kasus Covid-19 yang kini terjadi di India. 'Tsunami Covid-19' di India, kata dia, terjadi karena masyarakat lengah dan tak waspada imbas capaian vaksinasi yang tinggi alias euforia vaksinasi.

Selain itu, India saat ini tengah berjibaku dengan mutasi virus SARS-CoV-2 varian B117 dari Inggris, dan varian lokal B1617 yang bermuatan ganda. Sementara Indonesia sendiri telah mengidentifikasi varian D614G, B117, N439K, E484K, dan B1525.

"Saya ingin tekankan vaksinasi tidak membuat kebal. Vaksinasi hanya memperkuat sistem imun kita sehingga kalau kita terkena virusnya, InsyaAllah kita tidak usah ke rumah sakit. Kalau pun masuk RS lebih cepat sembuhnya sehingga tidak fatal," jelas Budi.

Infografis fakta mutasi covid-19 B117 Inggris masuk RIInfografis fakta mutasi covid-19 B117 Inggris masuk RI. (CNN Indonesia/Fajrian)

Selanjutnya Budi kembali mengingatkan, disamping program vaksinasi yang sudah memasuki tahapan kedua, dia ingin agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Dia menegaskan protokol kesehatan 3M wajib dilakukan, baik bagi orang yang sudah menerima suntikan dosis vaksin corona maupun mereka yang belum menjadi sasaran prioritas program vaksinasi nasional.

Budi mengingatkan, pelandaian kasus aktif Covid-19 dalam 11 pekan terakhir dan kasus harian akan menguap sia-sia bila masyarakat dan pemerintah tidak bersinergi dengan baik melawan virus corona yang sudah menjangkiti Indonesia dalam 14 bulan belakangan.

"Kami ingatkan sekali lagi tolong jaga protokol kesehatan. Jangan sampai kerja keras yang kita lakukan, kembali rusak karena kita terlalu terburu-buru, grusa grusu, tidak eling lan waspada," pungkas Budi.

Terkait program vaksinasi, Kementerian Kesehatan mencatat 11.741.559 orang menerima suntikan dosis vaksin virus corona per Senin (26/4) pukul 12.00 WIB. Sementara 6.829.415 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin corona.

Saat ini program vaksinasi telah memasuki tahapan kedua yang menyasar sebanyak 17,3 juta petugas pelayanan publik dan 21,5 juta lansia. Program vaksinasi nasional sendiri telah berjalan sejak 13 Januari lalu, dan ditargetkan akan rampung pada Desember 2021 hingga Maret 2022.

Lansia ikut vaksin COVID-19 dosis Gedung Serbaguna Transito, Jakarta, Kamis, 15 April 2021. Kementerian Kesehatan tetap melangsungkan vaksinasi COVID-19 saat umat Islam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang didasari fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) nomor 13 tahun 2021 tentang vaksinasi COVID-19 tidak membatalkan puasa. (CNN Indonesia/ Safir Makki)Lansia ikut program vaksinasi Covid-19 di Gedung Serbaguna Transito, Jakarta, Kamis, 15 April 2021. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
(khr/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER