Sementara itu di tempat lain, kediaman Komandan KRI Nanggala-402, Letkol Laut (P) Heri Oktavian terlihat dijaga ketat personel TNI. Heri merupakan satu dari 53 awak kapal selam itu yang dinyatakan gugur karena tenggelam di perairan Bali.
Pantau CNNIndonesia.com di lokasi, rumah Heri nampak dikunjungi sejumlah keluarganya. Sementara itu, dua orang anggota TNI berjaga di pintu gerbang.
Nampak pula, sejumlah karangan bunga berjajar di depan rumah, di antaranya dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, dan sejumlah tokoh lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keluarga mau istirahat, beliau kelelahan karena menerima tamu terus sejak semalam," kata salah seorang personel TNI yang berjaga meminta wartawan tak mengganggu kerabat mendiang Heri tersebut, Senin (26/4).
Ketua RW setempat, Anggoro Wicaksono, menyatakan di lingkungan tersebut Heri dipercaya menjadi Ketua RT. Anggoro menyebut Heri Oktavian baru tinggal di komplek perumahan TNI AL itu, sekitar 5 tahun terakhir bersama istri dan anak-anaknya.
"Tinggal di rumah itu sudah 5 tahunan. Sama istri dan anak-anaknya," kata Anggoro.
Anggoro mengaku komunikasi terakhir dirinya dengan Heri adalah pada 20 April lalu ketika akan berkoordinasi kegiatan vaksinasi melalui whatsapp. Tapi, sambungnya, tak ada balasan sehingga sehari kemudian Anggoro kembali mengirim hal yang sama kepada Heri.
Sosok yang dituju pesan pun tak kunjung membalas, sampai akhirnya, Anggoro memperoleh kabar KRI Nanggala-402 yang dipimpin Heri Oktavian hilang kontak di kawasan Perairan Bali.
"Beliau sangat loyal pada warga. Sangat peduli, apabila ada keluarga yang sakit beliau selalu menyempatkan menjenguk," kata Dhofin salah satu tetangga Heri.
![]() |
Di lingkungannya, Heri juga dikenal sebagai sosok yang kaya akan inisiatif, utamanya saat pandemi Covid-19. Sebagai ketua RT Heri sempat membuat program ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan kosong di dekat rumahnya.
Program ketahanan pangan yang dimaksud ialah menanam tanaman seperti terong, cabe, singkong dan lainnya agar bisa dinikmati para warga.
"Ini sudah dipanen sama warga dan sudah dirasakan manfaatnya. Ini mulai ditanam awal pandemi lalu," ucapnya.
Dalam keseharian, Heri juga dikenal sebagai pribadi yang ramah dan humble. Heri pun tak pernah segan menyapa warganya terlebih dahulu ketika sedang berpapasan.
"Kalau lewat begitu, beliau selalu buka kaca mobil dan menyapa. Merangkul lah orangnya pada semua warganya," ujar dia.
Sebelumnya, panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan seluruh awak kapal KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 orang dipastikan gugur dalam menjalankan tugasnya.
Dari 53 awak kapal tersebut, nama Letkol Laut (P) Heri Oktavian merupakan salah satu nama prajurit TNI yang ikut gugur dalam kapal selam yang hilang kontak sejak Rabu (21/4) pagi tersebut.
Heri menjabat sebagai komandan KRI Nanggala sejak 2020. Sebelum gugur, Surat Perintah Nomor Sprin/150/IV/2021 memerintahkan agar Heri Oktavian bersama 52 awak lainnya menjalankan tugas dalam rangka latihan penembakan torpedo SUT.