Diketahui bahwa pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap pertama mendekati masa akhir. Sejumlah murid di 85 sekolah sejak 7 April lalu mengikuti proses uji coba ini hingga 29 April besok.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengklaim hasil evaluasi sementara menunjukkan uji coba pembelajaran berjalan baik. Salah satu indikator positif menurut Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah adalah tingkat partisipasi murid mengikuti pembelajaran yang meningkat. Setidaknya berdasarkan pengamatan hingga 21 April.
"Dari tanggal 7 sampai 21 April itu anak-anak yang hadir di PTM itu meningkat. Khususnya antusias pada siswa kelas 6, 9 dan kelas 12," tutur Taga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu kata dia, selama pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka, dinas mengaku belum menerima laporan maupun menemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Hasil evaluasi sementara pun menunjukkan bahwa selama uji coba tidak ada penolakan dari lingkungan sekolah.
"Kemudian seluruh guru alhamdulillah sudah divaksin, kelima sekolah senantiasa melakukan protokol kesehatan yang ketat. lalu yang terakhir, ini evaluasi yang kami dapati telah terjadi komitmen kerja sama antara stakeholder terkait, yaitu sekolah psukesmas, Satpol PP, tokoh masyarakat," ungkapnya.
Menurut Taga, penerapan protokol kesehatan di sekolah sudah berjalan baik. Dia memastikan hal tersebut karena fungsi guru di sekolah selama uji coba pembelajaran tatap muka tak sekadar mengajar.
"Karena memang teman-teman guru bukan hanya melaksanakan tatap muka saja, tapi karena ada pengontrolan dan pengawasan. Jadi di situ sebagian mengawasi, sebagian mengajar," jelas Taga.
"Contoh SMK 16, tiap lorong ada petugas yang mengawasi. Jadi kalau ada anak bobol masker, dilepasin, dikasih tahu. Maskernya diingatkan. Apalagi SD akan dilakukan demikian," ujarnya menambahkan.
![]() |
Sebelumnya, sebanyak 85 sekolah dari semua jenjang pendidikan mengikuti uji coba tatap muka mulai 7 hingga 29 April mendatang. Skema uji coba, para siswa tiap jenjang sekolah belajar tatap muka secara bergantian.
Pada Senin, siswa yang melakukan belajar tatap muka adalah kelas 4 SD, 7 SMP, dan 10 SMA. Lalu, pada hari Rabu, siswa yang melakukan pembelajaran adalah kelas 5 SD, 8 SMP, dan 11 SMA. Hari Jumat, kelas 6 SD, 9 SMP, dan 12 SMA.
Dalam pelaksanaannya, Pemprov DKI membatasi jumlah siswa di setiap kelas maksimal 50 persen dari kapasitas. Selain itu, materi pembelajaran adalah bersifat esensial, tidak ada olahraga, ekstrakurikuler, serta kantin dan perpustakaan tutup.