Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto enggan merespons persoalan Wakil Ketua Umum Golkar Azis Syamsuddin, yang diduga terlibat dalam kasus dugaan suap yang menjerat penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju dan Wali Kota Tanjungbalai, M Syahrial.
Saat ditanya wartawan terkait kasus itu, Airlangga hanya berkata bahwa ada waktu dirinya memberikan pernyataan terkait hal tersebut.
"Nanti ada waktunya. Ada waktunya ya," kata Airlangga kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat pada Kamis (29/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika kembali ditanya, Airlangga kembali menolak menjawab pertanyaan soal Azis. Ia kemudian memilih masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Kantor DPP Golkar.
"Terima kasih, ada waktunya nanti," kata dia yang juga Menko Perekonomian itu.
Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, juga tidak menjawab pertanyaan wartawan perihal Azis.
Usai mengantar Airlangga masuk mobil, Lodewijk langsung berjalan memasuki area lobi Kantor DPP Golkar dan menuju ke lift. Saat di dalam lift, Lodewijk hanya melambaikan tangan dan memberikan tanda jempol.
Dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan penyidik AKP Stepanus Robin Pattuju dan Wali Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, M. Syahrial sebagai tersangka.
Stepanus diduga menerima Rp1,3 miliar dari Syahrial sebagai imbalan perbantuan mengupayakan penghentian penanganan kasus dugaan korupsi lelang jabatan di Pemerintah Kota Tanjungbalai.
Sementara Azis terseret dalam kasus dugaan korupsi ini lantaran diduga menjembatani pertemuan antara Stepanus Robin dengan Syahrial di rumah dinasnya, Oktober 2020.
Pertemuan itu membuahkan hasil, yakni Stepanus Robin bersepakat membantu penyelidikan dugaan korupsi lelang jabatan di Pemerintah Kota Tanjungbalai yang menjerat Syahrial itu agar tidak dinaikkan ke tahap penyidikan.
Penyidik KPK telah mengamankan barang bukti berupa dokumen di ruang kerja dan kediaman Azis.
(mts/pris)