Elemen serikat buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar aksi Hari Buruh atau May Day secara serentak di 24 Provinsi pada Sabtu (1/5) esok.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, sekitar 50 ribu massa buruh dari KSPI akan menggelar May Day di 24 Provinsi dan di 3.000 pabrik secara serentak.
"Aksi ini melibatkan 50 ribu buruh yang tersebar di 24 provinsi, 200 kabupaten/kota dan di 3 ribu pabrik," kata Said, Jumat (30/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said meminta agar pihak berwajib tidak melarang massa buruh dan mahasiswa yang hendak melakukan aksi May Day.
Ia berjanji massa buruh yang ikut aksi May Day kali ini akan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Massa buruh, kata dia, akan mengikuti arahan aparat keamanan dan Satgas Covid-19 untuk mengikuti standar kesehatan pencegahan Covid.
"Peserta aksi akan melakukan rapid antigen, memakai masker, hand sanitizer, dan menjaga jarak," kata dia.
Terpisah, Sekjen KSPI Ramidi mengatakan aksi May Day dari massa buruh KSPI juga akan digelar di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dan Istana Negara untuk tingkat nasional.
Ia memperkirakan gabungan massa buruh dan mahasiswa yang hadir di MK dan Istana sekitar 300 orang.
"Massa sekitar 200-300 orang di MK dan Istana. Itu sesuai hasil koordinasi kami dengan Polisi dan Satgas," kata Ramidi kepada CNNIndonesia.com.
Adapun, KSPI akan menyuarakan dua tuntutan aksi dalam May Day esok hari. Pertama, cabut/batalkan omnibus law UU Cipta Kerja. Lalu tuntutan kedua, buruh mendesak berlakukan UMSK 2021.
Diketahui, KSPI tengah melakukan uji formil dan uji materiil terhadap omnibus law UU Cipta Kerja. KSPI lantas meminta Mahkamah Konstitusi untuk mendengarkan apa yang disampaikan kaum buruh dalam May Day.
(rzr/psp)