Massa yang memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat membubarkan diri. Aksi unjuk rasa selesai sekitar pukul 17.05 WIB.
Massa dari berbagai elemen buruh dan mahasiswa membubarkan diri dengan kelompoknya masing-masing. Mereka menyudahi aksi dalam memperingati May Day usai menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah.
Petugas dari Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) pun mulai membersihkan kawasan Patung Kuda dari sampah yang masih tertinggal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arus lalu lintas juga sudah mulai dibuka oleh polisi, kecuali jalan yang menuju Istana Negara. Lalu lintas berangsur lancar.
Sebelumnya, aksi May Day di kawasan Patung Kuda berlangsung sejak 09.30 WIB. Massa gabungan dari elemen buruh dan organisasi mahasiswa saling bergantian menyampaikan orasi tepat di depan Patung Kuda.
Sejumlah perwakilan dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyerahkan petisi yang berisi protes terhadap omnibus law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan Istana Presiden.
"Kami hanya menyatakan memberikan pernyataan sikap atau petisi kami terhadap UU Ciptaker," kata Wakil Presiden KSPI Riden Hatam Aziz di kawasan Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5).
Meski begitu, aksi May Day di Patung Kuda sempat diwarnai sejumlah kericuhan. Polisi pun tercatat mengamankan sejumlah orang yang hendak membakar ban hingga melanggar protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
Sejauh ini, kepolisian telah mengamankan puluhan orang yang membuat ricuh. Ada pula kelompok pemuda Papua yang menggelar demonstrasi namun diamankan. Kepolisian mengatakan kelompok tersebut belum memberitahu rencana kegiatan.
(mts/bmw)