Jelang larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei, ribuan orang mengantre untuk mendapatkan giliran tes GeNose Covid-19 di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Senin (3/4). Para calon penumpang kereta api tampak kesulitan menjaga jarak.
Hingga pukul 10.12 WIB, antrean GeNose di Stasiun Pasar Senen menembus angka 1.000. Warga yang sudah mendapatkan hasil tes GeNose menunggu di kursi yang sudah disediakan.
Mereka mengantre di garis pembatas yang sudah dibuat oleh PT KAI. Meski demikian, jarak antarpemudik yang mengantre cukup rapat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com pada Senin (3/5) pukul 08.09 WIB, antrean GeNose sudah mencapai 750 orang.
Dalam waktu kurang lebih setengah jam, tepatnya pukul 08.36 WIB, antrean GeNose bertambah menjadi 930 orang.
Salah satu pemudik, Bibit bercerita bahwa dirinya beserta istridan anak sudah berdiri mengantreselama satu setengah jam untuk mendapatkan giliran tes.
"Antre dari jam 6.30 WIB baru bisa tes jam 08.00 WIB," ujar Bibit.
Sinta Triyanti, salah satu pemudik juga mengalami hal yang sama dengan Bibit. Ia harus menunggu kurang lebih satu jam untuk mendapatkan giliran tes.
Ia juga bercerita, pukul 07.00 WIB, antrean GeNose lebih menumpuk daripada antrean pukul 09.19 WIB.
"Kalau tadi lebih rame, mungkin orang mikirnya sama harus datang pagi," katanya, Senin (3/5).
Sinta mengaku dirinya was-was saat melihat penumpukan antrean. Namun, demi mudik ke Tegal, ia harus rela mengantre.
"Takut sih, tapi sudah pake masker dan sering-sering pake hand sanitizer aja," ucap dia.
Namun, karena jumlah pemudik lebih banyak, kursi itu tak cukup dan lebih banyak pemudik yang berdiri. Selain itu, banyak juga yang hilir mudik.
Saat ini, pemerintah tengah memberlakukan pengetatan mudik sejak 22 April lalu. Warga masih diperbolehkan mudik namun dengan syarat tertentu.
Salah satu syaratnya yaitu melampirkan hasil negatif pemeriksaan Covid-19 yang berlaku selama 1x24 jam.
(yla/pmg)