Kasus Aktif Naik, Kemenkes Anggap Bukan Sinyal Gelombang Baru
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menilai masih terlalu dini menyimpulkan kenaikan kasus aktif virus corona (SARS-CoV-2) di 10 provinsi Indonesia merupakan sinyal gelombang baru Covid-19.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut kenaikan kasus aktif itu terjadi lantaran tingkat mobilitas orang meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
"Iya, masih terlalu dini menyimpulkan [gelombang kedua]. Peningkatan kasus aktif terutama karena ada peningkatan mobilitas sejak akhir Maret sampai dengan saat ini," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (6/5).
Nadia menegaskan, saat ini pemerintah terus berupaya mencegah lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Salah satu alternatif terdekat menurutnya dengan peniadaan mudik lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah. Sebab transmisi Covid-19 menurut dia terjadi akibat pergerakan manusia.
Selain itu, berdasarkan pengalaman kasus lebaran tahun lalu, terjadi lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 baik secara harian maupun kumulatif mingguan hingga 93 persen sejak libur Idul Fitri 22-25 Mei 2020.
"Jadi kita terus waspada ya, dan meningkatkan masyarakat yang mudik pun jangan lelah tetap menjaga protokol kesehatan," kata dia.
Nadia sekaligus memaparkan data yang memperlihatkan 10 provinsi di Indonesia yang mengalami kenaikan kasus aktif Covid-19. Kasus aktif merupakan pasien positif Covid-19 yang masih dalam perawatan atau sedang melakukan isolasi mandiri.
Kata dia, sebanyak 7 provinsi mengalami kenaikan kasus aktif Covid-19 secara signifikan dan 3 provinsi mengalami kenaikan kasus aktif cukup signifikan.
Adapun tujuh provinsi antara lain Bengkulu dengan peningkatan kasus aktif 94,9 persen berjumlah 762 kasus. Kemudian, Bangka Belitung terjadi kenaikan kasus aktif 99,5 persen dengan jumlah kasus terakhir 1.630 kasus.
Kepulauan Riau kasus aktifnya melonjak 183,9 persen yakni 1.269 kasus. Lalu, kasus aktif di Riau juga meningkat 131,7 persen dengan jumlah kasus terakhir 4.864 orang. Lampung mengalami kenaikan kasus aktif 100,8 persen dengan jumlah kasus terakhir 1.265 kasus.
Kemudian diikuti Sumatera Barat mengalami kenaikan kasus aktif 62,9 persen dengan jumlah kasus terakhir 2.461 dan Kalimantan Barat naik 59,9 persen dengan jumlah terakhir 934 kasus aktif.
Sementara 3 provinsi yang mengalami kenaikan kasus cukup signifikan selama 4 minggu terakhir yaitu NTB kasus aktif 13,1 persen atau 2.160 kasus, Jambi itu 14,7 persen atau 1.384 kasus dan Jawa Barat 17,1 persen.