Kasus Covid-19 di Klaster Tarawih Bertambah Jadi 62 Orang

CNN Indonesia
Senin, 10 Mei 2021 20:38 WIB
Dinas Kesehatan Banyuwangi mencatat dari tracing yang dilakukan hingga saat ini tercatat 62 orang positif Covid-19 dari klaster Tarawih di Yudomulyo.
Ilustrasi penanganan pasien corona. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Klaster Covid-19 Salat Tarawih di Dusun Yudomulyo, Desa Ringintelo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi bertambah menjadi 62 orang positif.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono jumlah tersebut muncul usai pelacakan terhadap warga dilakukan secara masif.

"Sampai hari ini ada 62 yang positif, enam meninggal dunia," kata Widji, saat dikonfirmasi, Senin (10/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Dinas Kesehatan Banyuwangi, Jawa Timur mengungkapkan sebanyak 38 warganya di Dusun Yudomulyo, Desa Ringintelo, Kecamatan Bangorejo, terjangkit Covid-19 dari klaster Salat Tarawih.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono. Enam orang warga di antaranya bahkan telah meninggal dunia.

"Iya [klaster tarawih] ditengarai seperti itu," kata Widji, aaat dikonfirmasi, Minggu (9/5).

Hal itu bermula saat pihaknya menemukan satu kasus warga terkonfirmasi positif corona di wilayah itu. Warga tersebut kerap beribadah di masjid di Dusun Yudomulyo.

Pihaknya pun segera melakukan pelacakan terhadap sejumlah jemaah lain yang memiliki kontak erat. Dari pelacakan, ditemukan banyak jemaah lain yang juga terkonfirmasi positif corona.

Pelacakan terus dilakukan hingga ada 38 kasus yang sementara ini ditemukan. Enam di antaranya bahkan sudah wafat, dalam kondisi positif Covid-19.

"Setelah kami lakukan tracing kontak eratnya, ada banyak yang positif. Enam orang meninggal dunia," ucapnya.

Kini para warga yang positif Covid-19 di wilayah itu dirawat di rumah sakit rujukan. Sebagian yang lain menjalani isolasi mandiri, karena tak mengalami gejala.

Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, hingga kini, terus mengupayakan pelacakan terhadap warga-warga di dusun tersebut. Sebab penularan Covid-19 di wilayah tersebut berpotensi telah meluas.

"Sejak kasus awal ditemukan, tracing terus kami lakukan," ujarnya.

(frd/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER