Lebih dari 100 kendaraan bermotor roda dua memadati arus lalu lintas di sekitar Pos Penyekatan Larangan Mudik di Jalan Raya Tanjung Pura-Kedunggede, Karawang, Jawa Barat pada Senin (10/5) dini hari, tepatnya sekitar pukul 01.00 WIB.
Dengan berboncengan dan membawa tas selayaknya orang yang ingin mudik jelang lebaran mereka berhasil memaksa Aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan (Dishub) membuka pembatas jalan dan membiarkan mereka melintasi Pos Check Point Terpadu Kabupaten Karawang Penyekatan Arus Mudik di Jalan Raya Tanjung Pura-Kedunggede.
Lihat juga:FOTO: Jebolnya Benteng Penyekatan Mudik |
Salah seorang pedagang makanan di sekitar lokasi, Budi--bukan nama sebenarnya--mengatakan bahwa penumpukan kendaraan kerap terjadi dalam beberapa hari terakhir, khususnya di malam hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan kesaksiannya, penumpukan kendaraan yang paling parah terjadi pada Senin (10/5) dinihari, di mana lebih dari 100 pengendara roda dua yang hendak menuju ke arah Cirebon memadati seluruh ruas jalan Pos Check Point Terpadu Kabupaten Karawang Penyekatan Arus Mudik di Jalan Raya Tanjung Pura-Kedunggede, termasuk yang menuju arah Bekasi.
"Padat itu malam Senin, sekitar jam 01.00 WIB. Itu sampai jalur yang ke arah Bekasi dipakai juga sama motor," kata Budi saat ditemui CNNIndonesia.com, Selasa (11/5).
Situasi berbeda terlihat pada Selasa (11/5) siang. Situasi arus lalu lintas berjalan lancar.
Aktivitas pengecekan terhadap pengendara yang melintas yang dilakukan oleh petugas gabungan pun terpantau hanya dilakukan sementara, sejak sekitar pukul 10.00 WIB.
Memasuki pukul 11.00 WIB, aktivitas pengecekan terhadap pengendara yang melintas itu perlahan mulai terlihat tak ada lagi. Petugas gabungan terlihat berteduh di dalam tenda yang telah mereka bangun.
![]() |
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Eddy Djunaedi membantah Pos Check Point Terpadu Kabupaten Karawang Penyekatan Arus Mudik di Jalan Raya Tanjung Pura-Kedunggede dijebol para pemudik yang mengendarai kendaraan roda dua.
Menurutnya, situasi yang sebenarnya terjadi ialah polisi melakukan pengaturan agar tidak terjadi penumpukan pengendara di sekitar Pos Check Point Terpadu Kabupaten Karawang Penyekatan Arus Mudik di Jalan Raya Tanjung Pura-Kedunggede hingga berpotensi menjadi klaster penularan Covid-19.
"Bukan dilepas, bukan jebol, jadi tidak ada istilah jebol. Kita hanya melakukan pola pengaturan saja. Kalau terlalu lama nanti dilakukan pemeriksaan dan penyekatan itu pasti akan ada penularan yang kita tidak tahu," katanya.
"Mungkin ada yang sedikit dilepas. Tapi di tempat lain kita lakukan penyekatan pemutarbalikkan," imbuh Eddy.
Terkait puncak arus mudik sendiri, ia belum bisa memperkirakan. Menurutnya, peningkatan volume kendaraan yang melintasi Pos Check Point Terpadu Kabupaten Karawang Penyekatan Arus Mudik di Jalan Raya Tanjung Pura-Kedunggede sudah terlihat dalam beberapa hari terakhir.
Namun, Eddy menyampaikan pihaknya akan terus melakukan pemantauan untuk melihat perkembangan situasi mengingatkan hari ini merupakan hari terakhir masyarakat bekerja sebelum lebaran.
"Dimulai dari dua atau tiga hari yang lalu sudah ada peningkatan arus dari arah barat ke arah timur sudah mulai ada lonjakan. Tapi besok hari ini terakhir masyarakat kerja dan besok sudah mulai libur. Nanti akan kita lihat apakah puncaknya nanti atau yang sudah hari kemarin," katanya.
Eddy menambahkan, dari 158 titik penyekatan mudik yang digelar Polda Jawa Barat di 22 kabupaten/kota sejak 6 sampai 11 Mei tercatat kendaraan yang diperiksa telah sebanyak 258 ribu unit. Sementara jumlah kendaraan yang diputarbalikkan pihaknya selama aturan larangan mudik telah mencapai 104 ribu unit.
Sebelumnya, puncak mudik sendiri meskipun telah ada kebijakan pemerintah melarang kegiatan pulang kampung itu akan terjadi pada hari ini, Selasa (11/5). Pasalnya, hari raya Idulfitri 1442 hijriah diperkirakan jatuh pada 13 Mei 2021. Kementerian Agama rencananya akan menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 syawal atau hari raya Idulfitri pada Selasa petang ini di Jakarta.
Sementara itu, PP Muhammadiyah telah mengumumkan bahwa 1 Syawal 1442 H jatuh pada 13 Mei berdasarkan perhitungan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid.
Halaman berikutnya soal pos-pos penyekatan berlapis Polda Jabar di wilayah pantura buat antisipasi pemudik yang menerobos.