Cerita Susi dan Bunga-bunga Makam yang Menanti Pembeli

CNN Indonesia
Kamis, 13 Mei 2021 17:08 WIB
Lebaran kali ini Susi telah meminjam modal pada saudara-saudaranya untuk berjualan bunga. Apa boleh dikata, hanya satu kantung bunga yang terjual.
Ilustrasi Taman Makam Pahlawan Kalibata. (CNN Indonesia/ Yogi Anugrah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Susi hanya bisa melamun sambil menatapi segelintir peziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, di Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.

Harapannya menggenggam sedikit keuntungan dari berjualan bunga dan air mawar sirna. Beberapa hari lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menyatakan seluruh makam di ibu kota ditutup pada masa libur lebaran kali ini. Pandemi, lagi-lagi, jadi penyebabnya.

Suci sudah bertahun-tahun berdagang keperluan peziarah di TMP Kalibata, seperti bunga, candi dan air mawar. Biasanya, hari pertama lebaran jadi ladang menangguk pendapatan. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun ini, ia pun merogoh modal hingga Rp1 juta untuk membeli serangkaian keperluan peziarah, salah satunya dua bungkus besar bunga mawar dan irisan daun pandan. Dari dua bungkus itu ia kemas menjadi 30 kantung bunga untuk dijual kepada masyarakat yang ingin berziarah.

Susi bahkan meminjam ke beberapa saudaranya untuk mendapatkan modal jualan.

Namun apa boleh dikata. Peziarah yang dia nanti tak kunjung ada. Sejak membuka lapaknya pada pukul tujuh pagi, hingga matahari bersinar terik di siang hari, baru satu kantung bunga saja yang terjual. 

"Biasanya dua plastik bal ini bisa sampe diisi ulang tiga kali kalau sebelum Covid-19, tapi sekarang ya dua plastik ini juga belum habis," ujar Susi saat ditemui CNNIndonesia.com di TMP Kalibata, Kamis (13/5).

Kebijakan menutup TPU memang membuat asa Suci berantakan. Kerugian sudah terpampang di depan mata, dan bahkan sekadar untuk balik modal pun dirasa sulit.

Pasalnya, bunga yang tidak terjual pada momen lebaran itu bisa layu jika sudah lewat tiga hari. Risiko yang memang harus ditanggung para pedagang bunga seperti Susi.

Namun ia enggan menyalahkan pemerintah soal kebijakan penutupan TPU di seluruh Kota Jakarta. Ia hanya bisa pasrah, karena menurutnya ini salah satu cara untuk mengurangi pencegahan Covid-19.

"Karena ada aturan itu, kayanya buat ngurangin (penyebaran) Covid-19. Jadi pasrah aja, mau gimana lagi, rezeki udah ada yang ngatur," tutupnya.

Sebelumnya Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan seluruh TPU di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan ditutup untuk keperluan ziarah kubur pada 12 hingga 16 Mei mendatang.

Hal itu dikatakannya usai rapat koordinasi bersama para kepala daerah di wilayah penyangga Ibu Kota tersebut.

"Kegiatan ziarah kubur ditiadakan mulai Rabu tanggal 12 Mei sampai dengan hari minggu 16 Mei, seluruh pemakaman di Jabodetabek akan ditutup dari pengunjung untuk ziarah, tetapi kegiatan untuk pemakaman sendiri berjalan di tempat-tempat pemakaman itu," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (10/5).

Anies menjelaskan kebijakan menutup TPU pada tahun ini sejatinya sama dengan kebijakan yang diambil pihaknya pada lebaran tahun lalu, ketika pandemi Covid-19 telah melanda Indonesia.

(can/vws)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER