1,5 Juta Orang Mudik Lebaran 2021, Jokowi Anggap Jumlah Besar

CNN Indonesia
Selasa, 18 Mei 2021 17:56 WIB
Presiden Jokowi meminta seluruh jajaran di daerah memantau sejumlah parameter penanganan pandemi Covid-19 secara berkala. (Foto: Lukas - Biro Pers)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo menerima data sebanyak 1,5 juta orang melakukan mudik Lebaran 2021. Menurutnya, angka tersebut masih terbilang besar.

"Memang 1,1 persen kelihatannya kecil sekali, tetapi kalau dijumlah ternyata masih besar, 1,5 juta orang yang masih mudik," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan secara virtual kepada kepala daerah se-Indonesia dari Istana Negara, Jakarta, pada Senin (17/5) sebagaimana dalam video yang diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa (18/5).

Ia pun meminta seluruh jajaran di daerah untuk memantau sejumlah parameter penanganan pandemi Covid-19 secara berkala agar bisa segera mengambil langkah cepat dan tepat dalam mengantisipasi peningkatan kasus di daerah.

"Saya minta gubernur, bupati, wali kota, danrem, dandim, kapolda, kapolres, kejati, kejari, seluruh sekda dan asisten semuanya harus tahu angka-angka (parameter) seperti ini di setiap daerahnya sehingga tahu apa yang harus dilakukan," ujarnya.

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mencermati peningkatan kasus penularan Covid-19 di 15 provinsi dalam kurun waktu belakangan ini. Yakni di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Maluku, Banten, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.

Jokowi menargetkan penanganan pandemi Covid-19 dilakukan dengan baik sehingga rasio keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit masing-masing daerah berada di bawah 50 persen.

"Ada beberapa provinsi yang masih di atas 50 persen. Ini tolong semua gubernur, bupati, dan wali kota tahu angka-angka ini. Tiga provinsi hati-hati, Sumatera Utara BOR-nya 56 persen, Kepulauan Riau BOR-nya 53 persen, Riau BOR-nya 52 persen. Kalau yang masuk ke rumah sakit banyak artinya memang harus super hati-hati," ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mencatat jumlah pemudik selama Lebaran 2021 sebanyak 1,5 juta orang. Para pemudik tersebut nekat mudik meski pemerintah sudah mengeluarkan larangan mudik yang berlaku sejak 6 hingga 17 Mei 2021.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan angka pemudik tersebut lebih sedikit dibandingkan potensi pemudik sebelum pemerintah mengeluarkan larangan mudik.

"Kecenderungan masyarakat itu kalau dibiarkan, sebesar 33 persen mereka akan mudik. Kalau akan dilarang turun menjadi 11 persen dan saat pelarangan, saat kampanye sudah dilakukan turun jadi 7 persen. Setelah itu kami lakukan aksi-aksi yang dilakukan, termasuk Polri turun lagi, menurut catatan kami kurang lebih 1,5 juta lebih sedikit," ujarnya dalam 'Talkshow Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran', Sabtu (15/5).

Budi mengklaim larangan mudik Lebaran tahun ini berjalan efektif. Hal ini terbukti dari penurunan jumlah penumpang di pesawat, kapal, dan kereta api.

"Jadi, apa yang kami lakukan cukup efektif dan ini ditandai bahwa sektor udara, sektor laut, dan kereta api turun sampai 10 persen," katanya.

(mts/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK