Internet Mati di Papua Ganggu Rekap Data Covid-19 & Vaksinasi

CNN Indonesia
Rabu, 19 Mei 2021 03:30 WIB
Matinya jaringan internet dan telekomunikasi di Papua bukan saja mengganggu pemutakhiran data Covid-19 melainkan juga mempengaruhi progres vaksinasi.
Ilustrasi. Tenaga kesehatan memeriksa ambulans di salah satu rumah sakit darurat Covid-19. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia --

Putusanya jaringan internet di Papua berdampak pada pembaruan data kasus infeksi virus corona (Covid-19) di wilayah paling timur Indonesia tersebut.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Papua, Silwanus Sumule mengungkapkan pemutakhiran data kasus hingga kini terhambat lantaran gangguan jaringan telekomunikasi terganggu.

"Bagaimana petugas bisa meng-update bila kami tidak dapat menerima data yang dikirim dari kabupaten, termasuk melalui email," kata Silwanus Sumule di Jayapura dikutip dari Antara, Selasa (18/5).

Dia pun menjelaskan, dampak putusnya kabel optik bawah laut yang terjadi sejak 30 April 2021 sangat dirasakan karena timnya tidak bisa memperbarui perkembangan kasus Covid-19 di Papua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Silwanus Samule mengatakan, selain kesulitan memutakhirkan data perkembangan Covid-19, kondisi tersebut juga mengganggu perkembangan pemberian vaksin Covid-19.

Data perkembangan kasus Covid-19 menurut Sumule terakhir diinput pada Jumat (7/5) hampir dua pekan lalu. Adapun tercatat saat itu kasus positif Covid-19 di Papua sebanyak 21.912 orang.

Dari jumlah tersebut 20.722 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 788 dirawat di berbagai rumah sakit serta ada yang menjalani isolasi mandiri. Sedangkan akumulasi kasus meninggal sebanyak 424 orang.

"Mudah-mudahan jaringan telekomunikasi segera pulih sehingga komunikasi kembali normal," harap Silwanus Sumule.


GM PT Telkom Papua Sugeng Widodo secara terpisah mengakui pelbagai upaya kini ditempuh demi menormalkan pelayanan telekomunikasi akibat putusnya kabel optik bawah laut antara Sarmi-Biak.

"Sejumlah layanan publik, seperti rumah sakit sudah ditingkatkan kapasitasnya dan PT. Telkom berupaya mendapatkan 1.000 MBPS sehingga layanan telekomunikasi bisa dirasakan lebih baik dibanding sebelumnya," kata Sugeng Widodo.

(antara/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER