Pasien Covid-19 Klaster Kampung di Sleman Jadi 55 Orang

CNN Indonesia
Rabu, 26 Mei 2021 06:25 WIB
Ilustrasi petugas kesehatan di zona merah virus corona. (CNN Indonesia/ Adi Maulana)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Jumlah pasien klaster Covid-19 di Ngaglik, Caturharjo, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta bertambah menjadi 55 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan, mulanya tercatat ada 20 orang penduduk di kampung itu terinfeksi corona. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) massal, ternyata ada tambahan 35 orang yang positif dari menyasar 203 orang penduduk RT 01 dan 02 di Padukuhan Ngaglik.

"Ternyata yang positif itu ada 35, berarti sekitar 17,5 persen dari yang diambil," kata Joko saat dijumpai di kantornya, Sleman, Selasa (25/4).

Menurut Joko, sebagian besar dari puluhan orang tersebut sudah dipindahkan ke Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) milik Kabupaten Sleman. Yakni, Asrama Haji Mlati dan Rusunawa Gemawang.

"Total, 35 ditambah kasus awal kan 20 jadinya 55 (kasus)," imbuh dia.

Sejauh pelaksanaan penelusuran kontak berjalan, pihaknya juga belum bisa menemukan pemicu penularan dari puluhan kasus ini. Termasuk, dari dua kasus pertama.

"Sulit, apalagi di masa sekarang ini kan aktivitas masyarakat itu kan tidak hanya berkumpul di satu padukuhan, dia kan juga ikut pengajian di luar padukuhan kemudian mungkin juga ada yang bekerja di tempat lain bahkan di luar kabupaten. Kemudian ada yang bekerja di tempat lain yang ternyata di sana ada yang positif," paparnya.

"Jadi, kalau mau disebut ini klaster katakanlah ini klaster pengajian ya tidak bisa karena tidak semuanya dari sana. Yang lebih tepat ya klaster kampung atau keluarga," sambung Joko menegaskan.

Sementara di kedua RT tersebut, menurut Joko, kini diberlakukan pembatasan kegiatan. Karena statusnya kini masing-masing menjadi zona oranye dan merah. Sedangkan upaya tracing merambah ke penduduk RT lainnya masih menunggu perkembangan kasus ini.

"Kalau menurut saya kemarin itu sudah sangat bagus karena sudah hampir 100 persen dari warga dua RT dilakukan swab massal dan hasilnya seperti itu sehingga kita sudah jelas petanya," ucap Mantan Dirut RSUD Sleman ini.

Diberitakan sebelumnya, serangkaian kasus di Padukuhan Ngaglik ini diketahui ketika ada dua orang warga masing-masing dari RT 01 dan 02 yang dinyatakan positif Covid-19 usai dirawat di rumah sakit. Satu ditangani RS Puri Husada, Sleman dan seorang pasien lagi meninggal ketika dirujuk ke RS Merah Putih, Kabupaten Magelang.

"Pasien Puri Husada itu (terkonfirmasi Covid-19) sebelum lebaran. Kalau yang meninggal (pasien RS Merah Putih) pas Lebaran," tutur Joko.

Tracing kedua kasus mendapati orang-orang terdekat di sekitar pasien juga terpapar virus Corona. Di saat bersamaan, enam orang warga menjalani pemeriksaan PCR secara mandiri dan mereka dinyatakan positif Covid-19. Per Sabtu (22/5) kemarin secara akumulatif terdapat 20 kasus.

(kum/ayp)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK