Pemerintah Buka Vaksinasi Kelompok 50-59 Tahun

CNN Indonesia
Rabu, 26 Mei 2021 15:52 WIB
Pemerintah memperluas vaksinasi covid-19 ke kelompok usia 50-59 tahun karena tingkat kematian yang tinggi.
Pemerintah memperluas vaksinasi covid-19 ke kelompok usia 50-59 tahun karena tingkat kematian yang tinggi. Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah memperluas vaksinasi covid-19 ke kelompok usia 50-59 tahun. Pasalnya, angka kematian dan kesakitan covid-19 di kelompok tersebut tinggi.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi tidak merinci berapa jumlah kematian akibat Covid-19 pada kelompok usia 50 sampai 59 tahun. Namun, berdasarkan data dari satuan tugas (Satgas) Covid-19 tercatat 49.627orang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19 per Selasa (25/5).

"Kalau kami lihat dari data kami kan memang usia 50-59 itu kematian dan kesakitannya lebih tinggi. Itu yang kami ambil karena void-nya. Ya kalau di atas 40 itu sudah turun menjadi 2-3 kali," ucap Nadia kepada CNNIndonesia.com, Rabu (26/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, ia juga mengungkapkan perluasan vaksinasi kelompok usia 50 sampai 59 adalah untuk mengejar target vaksinasi secara umum.

"Pada prinsipnya adalah kami memperluas ini adalah untuk mempercepat juga [target vaksinasi]," ucap dia.

Dalam perluasan vaksinasi kelompok 50 sampai 59 tahun, Nadia mengatakan pemerintah baru membuka di satu titik, BBPK Hang Jebat, Jakarta Selatan. Vaksinasi tersebut dibuka sejak Senin (24/5).

Ia menjelaskan, pemerintah belum menentukan akan menambah titik vaksinasi kelompok usia tersebut dalam waktu dekat. Sebab, sampai saat ini pemerintah masih fokus untuk mengejar target vaksinasi lansia.

"Kenapa DKI Jakarta dan hanya terbatas di Hang Jebat? karena puskesmas dan khususnya Fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) pemerintah lainnya ini masih ditargetkan mengejar vaksinasi kepada para lansia," ucap Nadia.

Selain itu, Nadia juga menjelaskan mengapa pemerintah memilih DKI Jakarta sebagai titik pertama pengadaan vaksinasi kelompok usia tersebut. Menurutnya, DKI Jakarta adalah daerah yang tingkat risiko penyebaran virusnya tinggi. Terutama setelah libur hari besar.

Selain itu, vaksinasi ini tidak terbatas untuk warga yang mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta.

"Kami lihat DKI Jakarta ini kan adalah daerah yang jadi tujuan mudik, tujuan arus balik. Tentunya kami harus antisipasi, khususnya DKI Jakarta sebagai salah satu daerah arus balik. Makanya kami ingin melindungi kelompok yang pada usia ini," ucap dia.

Sebagai informasi, per Selasa (25/5) cakupan vaksin baru diterima oleh 40.349.049 orang atau baru 37 persen dari target yang telah ditetapkan pada vaksin pertama. Pada vaksinasi kedua baru 25 persen dari target yang telah ditetapkan.

(yla/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER