Koalisi Antikorupsi Gelar Ruwatan 40 Menit di Gedung KPK
Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menggelar aksi ruwatan di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi atau Anti-Corruption Learning Center (ACLC) KPK, Jakarta, Jumat (28/5) petang.
Ruwatan merupakan upacara membebaskan orang dari nasib buruk yang mungkin akan menimpa. Aksi berlangsung sekitar 40 menit.
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, belasan peserta aksi terlihat membawa poster bertuliskan 'Ruwatan Rakyat untuk KPK' dan topeng yang memperlihatkan wajah pimpinan dan anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka turut membakar dupa di anak tangga pintu masuk gedung.
"Aksi meruwat KPK sendiri untuk menghilangkan roh-roh jahat dari berbagai kalangan, utamanya pemerintah dan orang-orang di belakangnya terhadap KPK," ujar perwakilan koalisi, Raihan Pudol, di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Jumat (28/5).
Aksi ini diselenggarakan menyikapi polemik pelaksanaan tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menurut dia, pelaksanaan TWK yang membuat puluhan pegawai dinonaktifkan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Seperti Undang-undang (UU) Nomor 19 Tahun 2019 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2002 tentang peralihan status pegawai KPK menjadi ASN.
"Para pegawai KPK utamanya jelas berintegritas, sudah mengabdi pada negara melalui KPK, apa urusannya dihubungkan dengan tes wawasan kebangsaan sehingga kemudian dicoret," tandasnya.
Perwakilan lainnya, Sinta Amsari, berpendapat kalau situasi KPK saat ini sedang darurat. Ia menjelaskan aksi ruwatan yang dilakukan sebagai bagian dari upaya memberi peringatan akan adanya bahaya yang mengancam.
"Publik harus mengetahui bahwa bukan hanya kami yang perlu membersihkan [roh-roh jahat] KPK, rakyat juga perlu melakukan itu dengan memberi peringatan bahwa KPK sedang tidak baik-baik saja," kata Sinta.
Aksi ini diikuti oleh perwakilan mahasiswa, anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta hingga Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
Pada hari ini, secara paralel juga ada aksi yang dilakukan di sekitar Gedung Merah Putih KPK. Sejumlah peserta aksi membawa spanduk hingga tulisan-tulisan yang menyatakan dukungan terhadap kebijakan Ketua KPK, Firli Bahuri, terkait dengan penonaktifan puluhan pegawai lembaga antirasuah yang tidak lolos TWK.
Di lokasi ini, sejumlah aparat menyekat Jalan Kuningan Persada sebelah utara dan selatan KPK. Di sisi utara, aparat memalangkan mobil patroli. Mereka juga menyiagakan mobil Water Cannon.
Sementara, di sisi selatan, selain memalangkan mobil patroli, polisi juga menyiagakan kendaraan lapis baja Barracuda. Puluhan aparat lainnya juga tersebar di beberapa titik sekitar KPK. Mereka tampak sedang berteduh di taman atau warung di sekitar jalan Kuningan Persada.
Puluhan personel TNI juga berjaga di tenda seberang gedung KPK. Sementara itu, beberapa anggota Brimob tampak mondar-mandir di jalan depan gedung KPK.
(ryn/ain)