Ada Klaster SMA Pekalongan, Dikbud Tetap Optimistis Gelar PTM

CNN Indonesia
Jumat, 04 Jun 2021 07:36 WIB
Ilustrasi disinfeksi di sekolah. (Foto: CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tetap optimistis dengan target pembukaan sekolah atau pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021 meski ada puluhan kasus Covid-19 di SMA Negeri 4 Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

"Sangat optimis," kata Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Jumeri kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/6).

Selain kasus penularan di Pekalongan, pihaknya sempat mendapat laporan kasus Covid-19 di sekolah wilayah lain meski ia tidak menjelaskan rincian lokasi dan waktunya.

Ia hanya menyebut, untuk meminimalisir kejadian serupa, Kemendikbud telah melakukan berbagai upaya.

"Kita keluarkan Juknis PTM (Pembelajaran Tatap Muka), koordinasi dengan daerah, vaksinasi hingga pengawasan," ucap dia.

Lebih lanjut, secara khusus untuk kasus di Pekalongan itu, ia mengatakan bahwa telah dilakukan penanganan yang baik oleh pemerintah setempat.

"Pihak Pemda sudah melakukan penanganan baik sesuai SOP dan kewenangan yang dimiliki," ucap Jumeri.

Sebelumnya, 37 guru dan tenaga kependidikan SMA Negeri 4 Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terkonfirmasi Covid-19. Dinas Pendidikan setempat mencatat kasus ini bermula dari seorang guru yang sakit namun tidak melapor kepada pihak sekolah.

"Bahkan, yang bersangkutan tetap bekerja seperti biasa dan berkumpul dengan rekan-rekanya di sekolah," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 13 Jawa Tengah, Zumrotul, Rabu (2/6) dikutip dari Antara.

Diketahui, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim mewajibkan semua sekolah dan madrasah membuka opsi PTM terbatas setelah vaksinasi terhadap guru dan tenaga kependidikan rampung, yang ditargetkan paling lambat Agustus 2021.

Untuk mencegah klaster baru Corona, Kementerian menyebut penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah Tahun 2021/2022 bakal dipantau secara berkala.

Berdasarkan Panduan PTM terbatas di PAUD, pendidikan dasar dan menengah yang dikeluarkan Kemendikbudristek, pemantauan dilakukan secara internal oleh kepala sekolah dan eksternal oleh pengawas sekolah.

Infografis yang Harus Disiapkan Sebelum Kembali ke Sekolah. (Foto: Dok. KPC PEN)

Pemantauan dilakukan dengan proses pengumpulan data terkait perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan pembelajaran.

"Pemantauan bukan proses penghakiman atau penilaian terhadap satuan pendidikan tapi sebagai refleksi diri untuk melakukan perbaikan berkelanjutan," tulis panduan yang diluncurkan pada Rabu (2/6).

Keberhasilan PTM terbatas selama pandemi dinilai dari lima kriteria, yakni tingkat kepatuhan terhadap prokes, efektivitas pembelajaran, pelibatan guru, pelibatan orang tua, serta upaya refleksi dan perbaikan dari sekolah.

Terpisah, Pemerintah Kota Makassar menyiapkan sekitar 400 ribu alat tes cepat antigen sebelum pelaksanaan belajar tatap muka kembali digelar. 

"Ada 400 ribu antigen nantinya diturunkan untuk anak sekolah sebelum pembelajaran tatap muka dimulai," kata Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto, Rabu (2/6).

Ratusan antigen tersebut kata Danny merupakan program dari Makassar Recover sehingga dapat mencegah penyebaran Covid-19 di sekolah.

"Sedangkan 200 ribu antigen nantinya akan diperuntukkan bagi Covid Hunter yang digunakan untuk meng-hunting serta men-tracking seluruh orang bergejala termasuk kontak eratnya," jelas dia.

(yoa/fey/mir/arh)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK