Kericuhan antara pengemudi ojek online dengan pengelola McDonald's cabang Duren Sawit, Jakarta Timur, sempat terjadi buntut dari antrean pembelian promo BTS Meal.
Promo tersebut diketahui merupakan kolaborasi antara McDonald's dengan dengan boyband asal Korea Selatan BTS.
"Itu karena mereka sudah mengantre tiga sampai empat jam," kata Kapolsek Duren Sawit Komisaris Rensa Sastika Aktadiva saat dihubungi, Rabu (9/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rensa menuturkan pihaknya langsung mengirimkan personel ke lokasi usai mendapat laporan soal kericuhan tersebut.
Kepolisian juga langsung membubarkan kerumunan massa yang merupakan antrean para pengemudi ojol tersebut. Pihaknya pun berencana memanggil pengelola McDonald's.
"Kami mau tanya, ini persiapannya gimana kok bisa sampai ada kerumunan begini," ucap Rensa.
Diketahui, animo masyarakat terhadap promo BTS meal ini membludak. Sejumlah gerai McDonald's pun dipadati oleh ojol yang mengantre membeli promo tersebut.
Buntutnya, beberapa gerai pun disegel oleh Satpol PP. Di Jakarta Pusat misalnya, ada lima gerai restoran cepat saji itu yang telah ditutup.
Terpisah, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan kerumunan di Gerai McDonald's di Jalan Raya Ragunan, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Mereka juga memberikan teguran tertulis kepada pihak manajemen.
Kasatpol PP Pasar Minggu Jumingke Siholang mengatakan pihaknya melihat kerumunan banyak orang di halaman gerai tersebut. Mereka, kata Siholang tidak mengatur jarak.
"Kerumunan itu yang kami lihat, kami hadir sebagai pemerintah," kata dia, ditemui di gerai tersebut, Rabu (9/6).
Saat meninjau ke gerai MCD di Jalan Raya Ragunan, Siholang mendapati bahwa pihak manajemen tidak mengendalikan pembeli yang membeludak.
"Wajarlah orang pada dateng. Tapi tidak dikendalikan dengan nomor-nomor antrean. Terjadilah kerumunan," jelas Siholang.
Karena kerumunan ini, Satpol PP Kecamatan Pasar Minggu lantas memberikan teguran tertulis kepada pihak managemen MCD Jalan Raya Ragunan.
Surat teguran tertulis tersebut ditempel di pintu masuk gerai. Pihak managemen dinilai telah melanggar enam pasal yang termaktub dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2021.
"Kami buat tetap surat teguran tertulis kepada pihak manajemen supaya mereka jangan abai, kami buatkan, ada BAPnya. Kami tempel di situ," kata Siholang menunjuk pintu.
![]() |
Sementara itu, pihak McD Jalan Raya Ragunan tidak mau memberikan keterangan apapun. Mereka hanya mengatakan bahwa pengendalian kerumunan telah dibantu oleh Satpol PP dan camat.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, suasana gerai MCD Jalan Raya Ragunan antrean pembeli pada pukul 14.32 hanya tinggal beberapa orang. Menurut tukang parkir gerai ini, Marwandani, antrean sempat memanjang hingga trotoar.
Dani memperkirakan peningkatan jumlah pembeli di gerai tempat ia bekerja hingga sekitar 70 persen dibanding hari biasa. Menurut ya, kabanyakan orang yang mengantri adalah driver ojek online.
"Kalo promo sekarang kebanyakan ojol," ujarnya.
Dalam video yang ditunjukkan salah satu driver ojek online, suasana di gerai ini memang sempat ramai. Pengunjung yang kebanyakan driver ojek itu membeludak di halaman gerai hingga ke trotoar.
Secara keseluruhan ada empat gerai McDonald's Jaksel yang diberi sanksi teguran tertulis oleh Satpol PP. Yakni, gerai di Plaza Kalibata, Jalan Raya Pasar Minggu, Jalan Raya Cilandak KKO, dan Cipete Selatan.
"Kita namanya BAP teguran tertulis, ditempel juga teguran tertulis nya. Baru empat yang laporan, tapi masih ada lagi, saya masih tunggu laporan," kata Kasatpol PP Jakarta Selatan Ujang Hermawan saat dihubungi, Rabu (9/6).
Jika nantinya gerai itu kembali melanggar protokol kesehatan, pihaknya akan melakukan penutupan
"[Masih] Boleh buka, tapi kalau misal terulang kembali ya kita kasih penutupan 1x24 jam," ujar Ujang.
Diketahui, sebelumnya juga ada lima gerai restoran cepat saji itu yang berada di Jakarta Pusat, disegel imbas adanya kerumunan pembeli. Selain di Ibu Kota, kerumunan juga terjadi di sejumlah daerah lainnya yang berujung penutupan.
(dis/yoa/iam/arh)