Sebuah akun Twitter @B_Sajaa_Tanpa_H mengunggah video menampilkan sekelompok ABG berada di jalur pendakian Gunung Merapi, Yogyakarta.
Disebutkan melalui caption pada video, para remaja tersebut tengah berada di kawasan Puncak Merapi, tepatnya area Pasar Bubrah.
"Gabut gabut tekan Pasar Bubrah Merapi og pie. Meh lanjut munggah neh, ngga wani (Gabut-gabut malah sampai Pasar Bubrah Merapi. Mau lanjut naik, nggak berani)," demikian bunyi caption pada video tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasar Bubrah sendiri memiliki jarak tak sampai 1 kilometer dari Puncak Merapi. Lokasi ini tak lagi boleh dikunjungi sejak Merapi berstatus Waspada (level II) 2018 silam. Area larangan pendakian kian diperluas semenjak status Merapi mencapai Siaga (level III) akhir 2020 lalu.
"Bagaimana bisa, pendaki alay seperti ini bisa lolos masuk ke gunung Merapi yang saat ini masih sering erupsi? Penjagaan seperti apa yang diterapkan di pos pos pendakian untuk memperketat jalur, kok sampai bisa ditembus? Kecelakaan gunung masih sering kali terjadi," tulis @B_Sajaa_Tanpa-H mengeluhkan aktivitas remaja pada video tersebut.
Sementara, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Akhmadi memastikan lokasi pengambilan video sekelompok pemuda itu bukan berada di Pasar Bubrah. Namun, memang di jalur pendakian Gunung Merapi.
Akhmadi menduga, para remaja tersebut berada di area sekitaran objek wisata New Selo, Boyolali, Jawa Tengah.
"Bukan di puncak itu posisinya, bukan di Pasar Bubrah juga. Tapi, mau menuju Pasar Bubrah. Itu kan ada (tanda menuju) Pasar Bubrah," kata Akhmadi saat dihubungi, Kamis (10/6).
"Kami bisa pastikan itu berada pada 600 meter dari New Selo, karena di jalur itu kami sudah pasang pal (patok) untuk tanda setiap 100 meter," sambung dia.
Akhmadi semakin yakin lokasi pengambilan gambar bukan di Pasar Bubrah. Melihat perlengkapan para ABG itu tak memenuhi syarat untuk mendaki sampai ke kawasan Puncak Merapi.
Pihaknya mensinyalir para remaja tersebut bisa sampai ke lokasi itu lantaran pintu rimba New Selo tidak dijaga petugas. Adanya jalan setapak selain itu kian memudahkan siapa saja mengakses titik tersebut.
Lebih jauh, Akhmadi menegaskan dua jalur pendakian resmi ke puncak Merapi, yakni Selo dan Sapuangin sejak 2018 lalu hingga detik ini statusnya masih ditutup.
"Ada papan informasi bahwa kondisi jalur pendakian ditutup sejak 2018 kemarin. Sehingga, yang dicurigai mau mendaki itu kami sampaikan tidak bisa mendaki dan sebagainya," tegasnya.
TNGM turut memetakan jalur pendakian ilegal. Seperti di Babadan, selatan Kinahrejo, dan Tlogolele. Papan larangan pendakian telah terpasang di titik-titik tersebut.
"Beberapa pintu atau jalur yang dimungkinkan ilegal itu kita sudah pasang papan, dan masyarakat sudah kita koordinasikan dengan dukuh dan sebagainya," paparnya.
(kum/wis)