Rangkuman Covid: 800 Klaster di DKI hingga Nakes Tidur di SMK

CNN Indonesia
Kamis, 10 Jun 2021 19:24 WIB
Terdapat sekitar 800 klaster penularan virus corona di Jakarta. Sementara itu para nakes akan diinapkan di dua SMK DKI usai BNPB menghentikan pembiayaan hotel karantina. Ilustrasi (CNN Indonesia/ Adi Maulana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah peristiwa mewarnai penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir. Kerumunan di restoran cepat saji McDonald's hingga kemunculan 800 klaster Covid-19 di DKI Jakarta jadi sorotan publik.

Di saat yang sama, dampak libur panjang Idulfitri mulai terasa di sejumlah daerah. Jumlah kasus aktif Covid-19 meningkat dan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit semakin menipis.

Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia pun hampir menyentuh angka 1,9 juta. Pertambahan kasus baru hari ini nyaris mencapai 9.000 atau tertinggi dalam 3 bulan terakhir.

Berikut rangkuman berbagai peristiwa yang disusun CNNIndonesia.com terkait pandemi Covid-19 di Indonesia selama 24 jam terakhir:

Ancaman Sanksi Kerumunan BTS Meal

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengingatkan ancaman sanksi denda bagi pihak yang mengakibatkan kerumunan. Pernyataan itu menyusul sejumlah kasus kerumunan akibat penjualan BTS Meal di restoran cepat saji McDonald's.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria merujuk ancaman sanksi pada Peraturan Gubernur DKI Nomor 3 Tahun 2021. Restoran diancam denda hingga pencabutan izin jika melanggar protokol kesehatan berulang.

"Denda seperti biasanya, Rp50 juta," ungkap Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/6).

Satpol PP DKI Jakarta mencatat 32 gerai McDonald's melanggar protokol kesehatan saat menjual BTS Meal. Gerai-gerai itu telah dijatuhi sanksi mulai dari teguran tertulis hingga penutupan sementara.

800 Klaster di DKI

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menemukan sekitar 800 klaster penularan Covid-19. Klaster-klaster itu muncul usai libur panjang Lebaran Idulfitri.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Dwi Oktavia berkata klaster-klaster yang ditemukan terdiri dari 2-3 orang.

"Kita menemukan 800-an klaster dengan riwayat perjalanan luar kota. Rata-rata anggota klaster 2-3 orang. Jadi, ada 1.400 orang yang masuk dalam 800-an klaster tadi," kata Dwi, Rabu (9/6).

Di saat yang sama, keterisian rumah sakit di DKI Jakarta meningkat sejak 31 Mei 2021. Pemprov DKI mencatat tempat tidur di ruang isolasi terisi 53 persen, sedangkan tempat tidur di ICU terisi 52 persen.

9 Daerah di Ambang Ledakan Kasus

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat ada sembilan daerah yang terancam mengalami ledakan kasus Covid-19. Keadaan ini dipicu libur panjang Idulfitri.

Sembilan daerah itu antara lain, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten Sragen, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Pati, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kota Semarang.

Sembilan daerah itu mengalami lonjakan jumlah kasus pascalebaran. Selain itu, tingkat keterisian rumah sakit mereka berada di atas 70 persen.

Nakes DKI Tidur di Sekolah

Tenaga kesehatan di DKI Jakarta tak lagi mendapat fasilitas menginap di hotel. Mereka akan menginap di gedung-gedung sekolah karena BNPB menghentikan pembiayaan.

Kebijakan itu dituangkan dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 675 tahun 2021 tentang Perubahan Atas Kepgub Nomor 979 Tahun 2020 tentang Lokasi Terkendali Milik Pemprov DKI dalam Penanganan Covid-19.

Para nakes akan ditempatkan di SMK 27 Sawah Besar, SMK 57 Pasar Minggu, LPMP DKI Jakarta, Gedung PKK Melati Jaya, serta Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta. Gedung-gedung itu memiliki total kapasitas 835 orang.

Data Covid-19 RI 10 Juni 2021

Lonjakan kasus Covid-19 usai libur Lebaran mulai terlihat beberapa hari terakhir. Tercatat tambahan 8.892 kasus positif Covid-19 pada hari ini, Kamis (10/6).

Kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 1.885.942 kasus. Jumlah asus aktif atau pasien yang masih dirawat mencapai 104.614
orang. Adapun jumlah suspek Covid-19 mencapai 102.824 orang.

Hari ini ada 211 orang meninggal dunia karena Covid-19. Dengan begitu, sudah ada 52.373 orang di Indonesia meninggal dunia karena Covid-19.

Sementara pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 5.661 dari hari sebelumnya. Total pasien yang sembuh sampai hari ini menjadi 1.728.914 orang.

(dhf/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK