Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengklaim temuan 800 lebih klaster Virus Corona pascalebaran di DKI Jakarta menunjukkan bahwa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan aktivitas penelusuran kontak erat (tracing)di ibu kota berjalan optimal.
Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K Ginting menyebut semakin gencar tracing dilakukan, maka kasus Covid-19 dapat segera terdeteksi. Dengan demikian, langkah selanjutnya adalah melakukan penguncian atau pembatasan kegiatan, sehingga tidak menyebar luas di masyarakat.
"Temuan klaster di DKI karena contact tracing di tingkat PPKM skala mikro berjalan dengan optimal, dan semua pendatang dari luar daerah di karantina, dan RT yang merah dilakukan micro lockdown," kata Alex saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (10/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alex menerangkan masih ada beberapa penyebab lain yang mengakibatkan sebaran kasus virus corona tinggi di DKI Jakarta.
Pertama, aktivitas mudik dan arus balik yang terjadi pada masa pra dan pascalebaran 2021 atau Hari Raya Idulfitri 1442 H. Ia menyebut, mobilitas warga yang tinggi ditengarai menjadi penyebab utama penyebaran Covid-19 terjadi dan meluas.
Kedua, perilaku abai protokol kesehatan masyarakat yang kerap terjadi utamanya saat aktivitas silaturahmi Idulfitri 1442 Hijriah lalu. Dalam kurang lebih 14 bulan andmei telah menjangkit Indonesia, seiring itu juga ia menyebut kepatuhan protokol kesehatan masyarakat merosot.
"Yang ketiga, tingginya angka positif Covid-19 akibat kumpul-kumpul di pasar, keramaian, hajatan, tempat wisata lokal, dan lainnya," kata dia.
Dihubungi terpisah, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan temuan ratusan klaster lingkup mikro RT/RW di DKI Jakarta terjadi imbas aktivitas mudik.
"Itu karena liburan pasca-Idulfitri, kemudian arus mudik dan balik," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis.
Nadia juga menilai sebaran kasus virus corona yang mulai terjadi ledakan di sejumlah daerah terjadi karena perilaku kepatuhan akan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) oleh masyarakat terbilang menurun.
Untuk itu, Nadia berpesan, virus corona menyebar melalui mobilitas warga sehingga masyarakat harus menahan diri bepergian dalam tujuan yang tidak esensial.
"Dan juga diakibatkan protokol kesehatan yang kendor," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Dwi Oktavia mengungkapkan pihaknya menemukan sekitar 800 klaster Covid-19 yang mempunyai riwayat perjalanan luar kota selama masa libur lebaran 2021. Dari 800an klaster tersebut, setidaknya ada sekitar 1.400 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dwi menyebut, dari total yang positif itu, ada yang masih menjalani perawatan atau isolasi dan ada yang dinyatakan telah sembuh dari Covid-19. Ia juga menilai, temuan klaster ini menjadi salah satu sebab kasus harian Covid-19 di Jakarta, mengalami peningkatan beberapa waktu terakhir.
(khr/kid)