RS Darurat Covid Surabaya Nyaris Penuh, Pasien Madura Dominan

CNN Indonesia
Sabtu, 12 Jun 2021 17:53 WIB
Jembatann Suramadu. (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapasitas rumah sakit darurat Covid-19 atau Rumah Sakit Lapangan Indrapura, Surabaya, membludak. Dari total keseluruhan 400 kapasitas, kini 324 di antaranya telah terisi dengan pasien asal Madura mendominasi.

Hal itu diungkapkan Penanggungjawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura, dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara. Ia mengatakan Gelombang kiriman pasien dari klaster Madura, yakni kasus Bangkalan dan hasil penyekatan Suramadu, terus mengalir deras.

"Kondisi saat ini sudah 324 pasien yang dirawat di RSLI, terdiri pasien Pekerja Migran Indonesia (PMI) 80 orang, pasien klaster pondok 14 orang, pasien dari klaster Madura 145 orang dan pasien umum 85 orang," kata Nalendra, Sabtu (12/6).

Nalendra mengatakan dari 145 pasien klaster Madura yang masuk, sebanyak 137 di antaranya nilai CT Value dibawah 25. Angka itu menunjukkan bahwa virus yang menginfeksi mereka berpotensi sangat menular.

"Jadi dapat dikatakan hampir 92 persen berada pada kondisi yang sangat infeksius dan berpotensi menular," ucap dia.

Sedangkan pada 14 klaster Pondok, merek keseluruhannya menunjukkan kondisi CT Value dibawah 25. Klaster ini bermula ditemukan dari dua orang santri asal Madura yang terjaring penyekatan di Suramadu.

Nalendra menyebut, jumlah pasien yang akan masuk ke RSLI akan terus bertambah. Saat ini saja ada sejumlah orang yang masuk dalam daftar tunggu.

"Untuk itu pihak RSLI sudah mempersiapkan diri. Dalam waktu dekat akan diupayakan penambahan dokter dan perawat yang kemungkinan besar dari TNI karena urgent dan mendesak," kata dia.

"Juga akan segera diupayakan penambahan bed untuk mengantisipasi bertambahnya pasien secara signifikan, terutama dari klaster Madura," tambahnya.

Pendampingan ke Pasien Madura

Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 RSLI, Radian Jadid, menyatakan bahwa para relawan terus melakukan pendampingan sekaligus pendalaman kondisi pasien yang masuk, terutama dari klaster Madura.

"Mereka yang berasal dari hasil penyekatan suramadu mengalami beberapa kendala, di antaranya minimnya pakaian dan peralatan sehari-hari, karena tidak menyangka akan masuk RSLI," kata Jadid.

Untuk itu relawan pendamping tanggap dan mengupayakan dari berbagai sumber untuk memberikan dukungan logistik berupa pakaian, peralatan mandi, sandal dan kebutuhan untuk menjalani masa isolasi dan penyembuhan di RSLI. 

(frd/asa)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK