Pasien RSJ Aceh Bukan Anggota Brimob Hilang Saat Tsunami 2004
Polisi memastikan bahwa pasien rumah sakit jiwa (RSJ) Aceh bukan merupakan anggota Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Lampung, Ajun Brigadir Polisi (Abrip) Asep yang hilang dalam peristiwa Tsunami Aceh pada 2004.
Hal tersebut disimpulkan usai bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Lampung merampungkan hasil tes DNA terhadap pasien itu.
"Kesimpulannya, setelah dilakukan pemeriksaan melalui garis keturunan ayah maupun ibu, yang diduga Asep tidak satu garis keturunan. Baik dari ayat dan maupun ibu yang kami ambil darahnya," kata Kepala Sub-Bidang Kedokteran Polisi (Kasubiddokpol) BiddokesPolda Lampung, AKBP Legowo Hamijaya saat dikonfirmasi, Rabu (16/6).
Menurutnya, pencocokan DNA tersebut adalah metode yang paling akurat dalam memastikan garis hubungan darah antara satu keluarga dengan yang lainnya.
Katanya, pasien RSJ tersebut bernama Zainal dan bukan Abrip Asep yang sempat disebut-sebut dulu.
"DNA keakuratan tertinggi, (persentase akurasinya) 99,9999999999 persen. Tak perlu lagi gigi dan sidik jari," ucapnya.
Dia pun telah mengirimkan hasil tes DNA itu kepada keluarga Asep yang berada di Lampung. Arsip tersebut dapat dijadikan pegangan bagi keluarga untuk memastikan hasil tes DNA tersebut.
Abrip Asep adalah lulusan sekolah Tamtama Polri tahun 1999-2000. Kemudian dia ditugaskan dalam tim bawah kendali operasi (BKO) pemeliharaan keamanan di wilayah Aceh pada 2004.
Kabar Asep ditemukan sebagai pasien di Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh pertama kali beredar di media sosial.
Kala itu dia ditugaskan sebagai Bantuan Keamanan Operasional Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor ke Polda Aceh. Dia ditempatkan di Poskotis Brimob Peukan Banda Aceh tahun 2004 ketika masih ada kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Hingga kemudian, tsunami menerjang Aceh dan sekitarnya. Asep dinyatakan hilang.