56 Pengungsi Longsor Cianjur Positif Covid-19

CNN Indonesia
Jumat, 18 Jun 2021 20:23 WIB
Sebanyak 56 warga yang tengah mengungsi akibat bencana longsor dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab antigen.
Ilustrasi pengungsian (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 56 warga korban longsor yang mengungsi di Desa Cibikor, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, positif terinfeksi virus corona (Covid-19) berdasarkan hasil tes swab antigen.

Mereka yang positif berdasarkan hasil tes antigen itu kini diisolasi di sebuah bangunan madrasah.

"Jadi, memang betul ada 56 orang terkonfirmasi Covid-19 dari lokasi pengungsian dari hasil tes yang dilakukan terhadap 80 orang pengungsi," kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Cianjur Yusman Faisal saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (18/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berawal dari seorang pengungsi yang mengeluh sakit tenggorokan, demam dan hilang penciuman. Satgas kemudian melakukan tes swab antigen.

Penelusuran dan tes terhadap pengungsi yang tinggal dalam satu ruangan juga dilakukan. Hingga kemudian ditemukan puluhan orang positif berdasarkan hasil tes antigen.

Faisal mengatakan pihaknya cuma melakukan tes swab antigen karena tidak wajib tes swab PCR. Merujuk SK Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, tes swab antigen diposisikan sama dengan PCR.

"Kecuali hasil antigennya negatif itu alurnya lima hari harus dikarantina bila ada gejala kemudian dilakukan PCR swab. Tetapi kalau yang positif itu langsung dicatat sebagai kasus terkonfirmasi di Cianjur," kata Faisal.

Faisal mengatakan bahwa mereka yang saat ini diisolasi itu sebenarnya sudah boleh pulang. Namun bukan berarti sudah diperkenankan beraktivitas seperti biasa.

Mereka tetap harus isolasi mandiri di rumah masing-masing. "Isolasi di rumah akan lebih maksimal dalam penanganan Covid ini," kata Faisal.

Faisal mengungkapkan di Desa Cibikor sebelumnya tidak ditemukan kasus Covid-19. Kasus ini pun menjadi klaster pengungsian korban bencana pertama di Cianjur.

Menurut Faisal, puluhan orang pengungsi yang terpapar Covid-19 dari tingginya angka kunjungan warga luar ke lokasi pengungsian. Untuk itu, pihaknya akan membatasi angka kunjungan dari luar dengan mendirikan posko.

"Jadi memang selain penanganan yang langsung dikoordinasikan dari puskesmas, dinkes, dan satgas, saat ini satgas membentuk pos penyekatan untuk membatasi adanya kunjungan orang atau mobilisasi orang," kata Faisal.

"Posko tersebut juga sebagai pemantau kedisiplinan orang orang yang diisolasi sekaligus observasi pengungsi yang terdampak Covid-19," tambahnya.

(hyg/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER