Ranjang Pasien Covid Gejala Berat di Sleman Tinggal Sisa Satu

CNN Indonesia
Jumat, 18 Jun 2021 20:59 WIB
Ilustrasi tenaga kesehatan khusus penanganan virus corona (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Ketersediaan tempat tidur untuk pasien virus corona (Covid-19) kategori berat atau critical di Kabupaten Sleman, Yogyakarta telah mencapai ambang batasnya. Tempat tidur yang tersisa hanya satu hingga Jumat (18/6).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo menyebut dari 56 tempat tidur kategori critical yang tersedia di seluruh rumah sakit rujukan penanganan pasien Corona, 55 di antaranya telah terisi.

"Tinggal satu bed. Saya mengistilahkan untuk isolasi critical-nya kritis," kata Joko di Kantor Bupati Sleman, Jumat (18/6).

Sementara itu, tempat tidur untuk kategori non critical dari seluruh jumlah yang ada telah terisi sebanyak sekitar 60 persen.

Berlandaskan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), pihaknya meminta seluruh rumah sakit agar segera menambah jumlah tempat tidur kategori critical yang sudah sangat menipis kapasitasnya.

Joko mengatakan Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan RSUP Dr Sardjito paling memungkinkan untuk upaya penambahan ini.

Khusus untuk RSA UGM, persoalannya adalah jumlah tenaga kesehatan yang tidak memadai.

"Nanti yang kita atur bagaimana nanti kita bisa men-support RSA supaya bisa membuka isolasi critical. Di RSA ada 40 sebenarnya, tapi sekarang baru 23 atau 24 (yang diaktifkan)," paparnya.

Kondisi serupa sebenarnya juga dialami berbagai Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) di Sleman. Shelter yang dipergunakan untuk mengakomodir pasien tanpa gejala dan bergejala ringan tergerus daya tampungnya.

Shelter Rusunawa Gemawang yang memiliki 72 kamar, saat ini sudah tak bersisa. Sedangkan shelter Asrama Haji, dari kapasitas maksimal 60 ruangan, sampai saat ini tercatat 57 di antaranya telah terisi.

"Tapi kita punya cadangan di Gedung Mekkah. Dulu dipakai, itu kapasitasnya cukup banyak sekitar seratusan," urainya.

Rusunawa Universitas Islam Indonesia (UII) yang baru awal pekan ini dibuka dan diresmikan pun per hari ini telah terisi separuhnya dari 72 kamar yang tersedia.

Solusinya, Pemkab Sleman mendorong dibukanya shelter-shelter di kelurahan, sebagaimana kebijakan ini termaktub melalui Instruksi Bupati (Inbup) Sleman nomor 14/INSTR/2021.

"Sebagian sudah mulai mengisi shelter-shelter di kalurahan (kelurahan). Tapi juga ada yang masih dalam proses penyelesaian (aktivasi) untuk shelter kalurahan," ujar Joko.

(kum/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK