Sekretaris Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Lia Gardenia Partakusuma menerima laporan kekurangan tabung oksigen untuk pasien positif virus corona (Covid-19) di Jawa Tengah.
"Saat ini kami mendapat laporan kekurangan tabung oksigen ini di Jawa Tengah. Mengenai oksigen ini (pernah) terjadi pada Desember-Januari di NTT saat oksigen tidak ada," kata Lia dalam konferensi pers virtual, Minggu (20/6).
Lia meminta rumah sakit (RS) hingga dinas kesehatan masing-masing kabupaten/kota hingga provinsi mengatur distribusi tabung oksigen agar tak terjadi kekurangan di daerah lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kata Lia, distributor penyedia oksigen juga harus segera mengirim stok ke RS di setiap daerah untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19. Beberapa daerah juga didorong memproduksi oksigen sendiri jika memungkinkan.
"Kami mendorong distributor segera mengirimkan pada RS, kami juga mendorong agar provinsi bisa membuat upaya sendiri agar oksigen ini bisa dibuat di daerah," ujarnya.
Lebih lanjut, Lia menyebut beberapa RS biasanya menyiapkan oksigen untuk keperluan satu sampai dua bulan. Menurutnya, oksigen menjadi kebutuhan saat ini lantaran tak sedikit pasien Covid-19 yang datang ke RS sudah dalam kondisi kritis.
"Secara faktanya dibutuhkan satu perencanaan kebutuhan oksigen yang baik dan benar," katanya.
Stok oksigen menipis sejalan dengan peningkatan pasien Covid-19 yang dirawat di Jateng. Berdasarkan data Persi, keterpakaian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Jateng mencapai 79 persen pada Sabtu (19/6).
Jika dirinci, BOR isolasi Covid-19 di Jateng mencapai 81 persen, sementara BOR ICU 67 persen.
"Untuk bor ICU memang sudah ada penurunan, tapi kita tetap harus hati-hati karena masih menunjukan kecenderungan meningkat," ujar Lia.