Dinkes DKI Jakarta: Keterisian RS Wisma Atlet Sudah Penuh

CNN Indonesia
Senin, 21 Jun 2021 15:14 WIB
Petugas tenaga kesehatan beraktivitas di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Minggu (15/11/2020). (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan keterisian Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat isolasi bagi pasien Covid-19 telah penuh.

"Isolasi terkendali yang saat ini disediakan pemerintah pertama di Wisma Atlet, kami selalu komunikasi dan keterisian sudah penuh," kata Widyastuti kepada wartawan, Senin (21/6).

Ia menyampaikan pihaknya telah menyiapkan sejumlah tempat isolasi seiring dengan penuhnya Wisma Atlet itu. Beberapa di antaranya adalah Rusun Nagrak, Cilincing, yang akan mulai terisi hari ini.

"InsyaAllah secepatnya, hari ini InsyaAllah," ujarnya.

Ia mengatakan ke depan, pihaknya akan melakukan pemilahan yang lebih jelas sehingga tidak semua kasus positif Covid-19 harus melakukan isolasi di tempat yang telah disiapkan.

"Karena dengan melihat laju kecepatannya, tentu perlu ada kebijakan yang lain, sehingga kami mengajak bagaimana warga mampu melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing," ujarnya.

Koordinator Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Letkol TNI Laut M. Arifin belum menjawab konfirmasi dari CNNIndonesia.com perihal keterisian yang disebut telah penuh itu.

Namun jika merujuk data resmi per Senin (21/6) pukul 08.00 WIB, di Wisma Atlet Kemayoran tower 4, 5, 6, 7 terisi 6.010 pasien. Sementara di Wisma Atlet Pademangan tower 8, jumlah pasien rawat inap mencapai 1.329 orang.

"Jadi jumlah total untuk Tower 4,5,6,7 dan 8, pasien rawat inap sebanyak 7.339 orang," dikutip dari data harian Wisma Atlet.

Dari 7.339 orang yang dirawat di Wisma Atlet, sebanyak 10 persen di antaranya atau 730 orang masih berusia anak-anak. Bahkan banyak yang masih balita.

Pada 20 Juni 2021, DKI Jakarta mencatat 5.582 kasus harian Covid-19. Dari jumlah itu terdapat 879 di antaranya adalah anak-anak.

Rinciannya yaitu 655 kasus adalah anak usia 6-18 tahun, 224 kasus adalah anak usia 0-5 tahun, 4.261 kasus adalah usia 19 - 59 tahun, dan 442 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.

(yoa/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK