Polisi Sebut Data Pasien Dinkes DKI dan Data Lapangan Berbeda

CNN Indonesia
Senin, 21 Jun 2021 23:48 WIB
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi menyebut data pasien di Dinkes DKI Jakarta lebih besar dari jumlah di lapangan.
Calon pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line menjalani tes antigen di stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin, 21 Juni 2021. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi menyebut ada perbedaan angka pasien Covid-19 yang didata oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta dengan jumlah sesungguhnya di lapangan.

"Kami temukan adanya disparitas beda angka tentang masyarakat yang terkonfirmasi positif di wilayah Jakarta Pusat yang ada di corona.id dan Dinas Kesehatan dengan data riil yang ada di lapangan," tuturnya kepada wartawan, Senin (21/6).

"Artinya data di lapangan itu jauh lebih kecil, jadi bukan lebih besar," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hengki mencontohkan salah satunya di Kelurahan Kebon Kelapa, Gambir, Jakpus. Berdasarkan data yang ada di Puskesmas, tercatat ada 18 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Namun, kata Hengki, setelah diverifikasi oleh babinkamtibmas, ternyata 10 warga sudah dinyatakan sembuh.

"Yang 10 sudah sembuh, namun tidak tercatat di sana, padahal mereka sudah mendapat dan membawa surat dari Wisma Atlet bahwa yang bersangkutan sudah negatif," ujarnya.

Merujuk pada hal ini, Hengki menduga perbedaan data tak hanya terjadi di wilayah Jakpus, terjadi juga wilayah lain.

Hengki menuturkan pendataan oleh Dinkes biasanya merujuk pada KTP atau NIK. Padahal, lanjutnya, kerap kali ada warga yang masih ber-KTP Jakarta Pusat, namun sebenarnya sudah pindah ke daerah lain.

Karenanya, Hengki menyebut lewat posko tiga pilar, pihaknya bakal melakukan verifikasi ulang terkait data pasien Covid-19 tersebut.

"Melalui posko bersama ini kita harus mendapatkan data riil di lapangan, sehingga treatment-nya pun terhadap wilayah tersebut itu tepat sasaran, artinya jangan sampai kita membunuh nyamuk dengan bom, ibaratnya seperti itu," ucap Hengki.

"Karena memang angkanya tidak seperti itu, sekali lagi data lapangan jauh lebih kecil dari data yang disajikan. Oleh karenanya kita perlu bersinergi, setiap hari nanti ada Pemkot, dari Polres maupun Koramil untuk sama-sama menganalisis," lanjutnya.

(dis/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER