
Polisi Klarifikasi Jasad Pasien Covid Terbengkalai di Jakut

Polisi angkat suara soal informasi jasad pasien positif virus corona (Covid-19) yang dibiarkan tergeletak di depan rumahnya di daerah Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Informasi ini sempat ramai beredar di media sosial.
Kapolsek Tanjung Priok Kompol Ghulam Nabi Pasaribu membenarkan jasad itu merupakan pasien Covid-19, namun membantah jasad itu dibiarkan begitu saja.
"Jadi korban terkonfirmasi positif tapi datanya bukan di Sunter Agung. Nah di sini korban tidak melaporkan," kata Ghulam saat dihubungi, Selasa (22/6).
Korban diduga tidak melapor bahwa dirinya merupakan pasien Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri. Alhasil, tak ada pengawasan dari kelurahan ataupun puskesmas setempat.
Apalagi, kata Ghulam, korban hanya seorang diri di kediamannya. Sebab, anak korban diketahui sedang menjalani karantina di Wisma Atlet.
"Emang kadang-kadang masyarakat kan ketakutan (melapor), padahal tujuannya biar bisa diawasi," ujarnya.
Disampaikan Ghulam, pihaknya langsung mengambil langkah dengan menutupi jenazah, sembari menunggu evakuasi oleh tim pemulasaran.
"Emang tim pemulasaran hanya satu, jadi saat kita ajukan kayak baris karena menunggu yang lain. Jenazah covid banyak, jadi bukan karena mereka tidak mau tetapi memang terbatas dan yang punya kemampuan pemulasaran jenazah covid tidak banyak," tuturnya.
Ghulam menyebut pihaknya mendapat informasi perihal jenazah pasien Covid-19 itu pada pukul 1 siang. Korban, lanjutnya, baru dievakuasi pada pukul 1 malam dan dimakamkan ke TPU Rorotan.
Lebih lanjut, Ghulam menuturkan Satgas Covid-19 tingkat kecamatan setempat juga langsung meminta pihak keluarga dan warga setempat untuk melakukan swab test pasca kejadian tersebut.
"Kita laksanakan swab dengan lingkungan sekitarnya karena kita tidak tahu ini sudah ke mana saja, jadi kemarin sampai sekarang kurang lebih ada 60 yang swab ke puskesmas," ucap Ghulam.
(dis/wis)[Gambas:Video CNN]