Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) meminta pemerintah menjatuhkan sanksi tegas bagi masyarakat yang masih abai protokol kesehatan (prokes) virus corona (covid-19).
Upaya itu dinilai perlu dilakukan di tengah kondisi kasus positif Covid-19 harian yang melonjak sepekan belakangan.
Ketua Umum PPNI Harif Fadhillah juga mewanti-wanti kepada para tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia untuk mengikuti standar operasional prosedur (SOP) dalam merawat pasien Covid-19, guna meminimalkan penularan yang terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengawasan yang ketat kepada masyarakat yang disertai sanksi tegas dari aparat penegak hukum tanpa pandang bulu. PPNI meminta kepada masyarakat luas untuk patuh dan disiplin dengan penuh kesadaran menjalankan prokes," kata Harif dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (23/6).
Harif juga meminta kepada pemerintah untuk memaksimalkan program vaksinasi nasional yang menyasar 181,5 juta penduduk Indonesia. Sebab, perkembangan data Kemenkes terakhir per Selasa (22/6) Pukul 18.00 WIB mencatat sebanyak 23.998.166 orang yang telah menerima suntikan dosis vaksin virus corona. Sementara baru 12.583.389 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Itu artinya, target vaksinasi pemerintah baru menyentuh 13,21 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 6,93 persen.
"PPNI meminta kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk mempercepat program vaksinasi Covid-19 baik secara massal maupun dinamis," kata dia.
Lebih lanjut, Harif juga mencatat, secara kumulatif per data 22 Juni 2021 sebanyak 6.056 nakes terpapar virus corona. Dari jumlah itu, 314 nakes di antaranya gugur saat bertugas.
Dari jumlah 314 kematian itu, paling banyak kematian nakes yang bertugas di Rumah Sakit yakni 211 orang. Kemudian Nakes di Puskesmas 75 orang, di Perguruan Tinggi dan Klinik masing-masing 11 orang, 2 orang petugas ambulans gawat darurat, dan 4 lainnya dari institusi lain.
Harif sebelumnya juga mengatakan terdapat kenaikan jumlah nakes terpapar virus corona dalam kurun 15 Mei-19 Juni 2021. Dalam kurun sebulan itu 324 nakes terpapar Covid-19 dan 23 di antaranya meninggal dunia.
Ia mengatakan temuan jumlah nakes terpapar Covid-19 itu berpotensi besar lebih banyak di luaran sana, sebab menurutnya tak semua nakes terpapar Covid-19 melaporkan diri di ke PPNI.
"Untuk yang terkonfirmasi mungkin lebih dari jumlah itu. Itu data dalam sistem pemantauan yang diisi relawan perawat per 19 Juni. Sebanyak 324 perawat positif covid-19, dan wadat sebanyak 23 perawat," pungkasnya.
(khr/ain)