Dalam beberapa hari terakhir, di wilayah Jakarta memang klinik-klinik yang menyediakan fasilitas tes risiko Covid terlihat diserbu masyarakat. Setidaknya, itu terilhat dari sejumlah kendaraan bermotor yang terparkir berderet pajang di trotoar depan klinik tersebut.
Termasuk pula di salah satu yang CNNIndonesia.com kunjungi pada Selasa (29/6) pagi, Klinik Kirana Medika, Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan.
Terlihat klinik itu ramai dikunjungi calon pasien. Berdasarkan pantauan, dibandingkan mereka yang ingin ke poli umum, warga yang hendak melakukan tes antigen tampak lebih banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di klinik tersebut, pada pukul 08.28 WIB, jumlah pasien yang terlihat dari nomor antrean terpantau sudah mencapai nomor 84.
Mereka duduk menunggu antrean pengambilan sampel di kursi yang disediakan pihak klinik. Beberapa orang memutuskan pulang dan menunggu hasil tes dikirim melalui surel. Ada pula yang menunggu hasil tes keluar di tempat tersebut pula.
Sebagai informasi, berbeda dengan tes PCR yang hasilnya kadang bisa diketahui setidaknya satu sampai dua hari setelahnya, tes usap antigen terbilang cukup cepat untuk didapatkan hasilnya
CNNIndonesia.com mencoba mengikuti tes swab antigen di Klinik Kirana Medika. Dimulai dengan mendaftar pada sekitar pukul 09.20 WIB, menunggu pengambilan sampel, hingga hasil Antigen dicetak memakan waktu hingga 1,5 jam.
Taufiq Hidayat, salah seorang peserta tes swab Antigen di Klinik Kirana Medika, mengaku dirinya melakukan itu karena perintah dari kantor. Ia mengatakan banyak dari rekan kerja di proyek maupun kantornya yang positif Covid-19.
"Teman kerja banyak. Soalnya di proyek, di kantor juga banyak yang kena," kata Taufiq saat ditemui di pelataran klinik.
![]() |
Pihak kantor, kata Taufiq, mewajibkan pekerjanya melakukan tes swab antigen satu pekan sekali. Namun, biaya tes tidak ditanggung oleh kantor.
Para pekerja harus merogoh kantong sendiri untuk mengetahui apakah mereka positif atau tidak. Akhirnya, dia memilih Klinik Kirana Medika yang memberikan layanan tes dengan harga terjangkau.
"Karena [harganya] terjangkau sih," kata Taufiq.
Pilihan harga juga menjadi salah satu alasan Rohyan Hasanah untuk mengantar keponakannya yang berusia tujuh. Dia yang bermukim di Duren Tiga itu memang relatif memiliki banyak pilihan tempat faskes untuk tes swab antigen, dan yang ditujunya itu adalah yang terdekat dengan rumah.
"Yang dekat saja dari rumah. Lainnya jauh dari rumah," kata Hasanah.
Mayoritas peserta tes yang CNNIndonesia.com temui di klinik tersebut pada pagi itu merupakan pekerja yang di tempatnya mencari nafkah ada yang tertular Covid-19.
Sebanyak empat dari tujuh peserta tes yang saat itu masih menunggu mengaku melakukan tes swab Antigen karena rekan kerjanya di kantor positif Covid-19.
Seperti halnya Taufiq, Julio Saputro, salah satu peserta tes swab Antigen pun mengaku melakukan ini karena rekan kerjanya di sebuah kafe positif Covid.
Meski tidak melakukan kontak erat secara langsung, orang-orang di tempatnya bekerja tetap memiliki risiko tertular Covid-19, karena melakukan interaksi.
"Sementara [kafe] ditutup dulu, kalau kondisi kita aman semua, kita tetap buka. Cuma untuk yang sudah terpapar mungkin dirumahkan dulu atau isoman," kata Julio.