Ramai-ramai Pejabat Endorse Obat Covid-19 saat Pandemi

CNN Indonesia
Selasa, 29 Jun 2021 20:01 WIB
Sejumlah pejabat mengampanyekan sejumlah obat yang diklaim ampuh melawan covid-19 sejak awal pandemi hingga yang terbaru Ivermectin.
KSP Moeldoko mengampanyekan penggunaan Ivermectin sebagai obat kosong. (Foto: CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menjadi sorotan usai mengampanyekan Ivermectin sebagai obat Covid-19. Moeldoko adalah salah satu dari deretan pejabat negara yang sibuk mengampanyekan "obat penyembuh Covid-19".

Sejak Covid-19 ditemukan di Indonesia pada Maret 2020, beberapa pejabat mengklaim menemukan obat mujarab penyembuh Covid-19. Beberapa di antaranya dikembangkan menggunakan anggaran negara.

Obat yang ditawarkan memiliki berbagai bentuk, mulai kalung hingga vaksin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut CNNIndonesia.com rangkumkan deretan pejabat yang mengampanyekan obat Covid-19 selama pandemi berlangsung:

Syahrul Yasin Limpo

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memperkenalkan kalung antivirus corona pada 3 Juli 2020. Obat itu terbuat dari kayu putih (eucalyptus).

Kalung antivirus corona merupakan temuan hasil laboratorium di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Syahrul mengklaim kalung itu dapat membunuh virus Corona dalam hitungan menit.

"Ini sudah dicoba. Jadi ini bisa membunuh, kalau kontak 15 menit dia bisa membunuh 42 persen dari corona. Kalau dia 30 menit maka bisa 80 persen. Ini ada roll-nya," kata Syahrul.

Klaim itu pun menuai kritik dari publik dan kalangan ilmuwan. Metode saintifik dari obat itu dipertanyakan. Mentan diminta bertanggung jawab memberi penjelasan ke publik.

Tak sampai seminggu, Kementan meluruskan klaim tersebut. Mereka mengakui kalung antivirus corona belum melalui uji praklinis dan uji klinis. Mereka pun menyatakan kalung ini tidak lagi mengklaim kalung itu dapat mengobati Covid-19.

Sufmi Dasco Ahmad

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad membagi-bagikan jamu bernama Herbavid-19 pada April 2020. Jamu itu disebar ke berbagai fasilitas kesehatan, salah satunya Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

Dasco mengaku mengonsumsi obat itu saat positif Covid-19 pada 14-28 Maret 2020. Menurutnya, ia berhasil sembuh dari Covid-19 berkat ramuan dari Traditional Chinese Medicine tersebut.

Polemik muncul karena jamu Herbavid-19 dikirim ke beberapa rumah sakit sebelum mengantongi izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Obat itu baru mendapat izin pada 30 April 2020.

Herbavid-19 didaftarkan oleh PT SATGAS LAWAN COVID-19 DPR RI yang berlokasi di DKI Jakarta. Proses pengurusan izin edar surat itu hanya tiga hari.

Berlanjut ke halaman berikutnya....

Pemakaian Obat Ivermectin

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER