ANALISIS

Tangan Bersih Jokowi Hadapi BEM UI dan Angin Segar Kritik

CNN Indonesia
Rabu, 30 Jun 2021 09:04 WIB
Pengamat Politik Universitas Paramadina Arif Susanto menilai respons Jokowi terhadap kritik mahasiswa merupakan upaya Jokowi menjaga 'tangan' tetap bersih.
Presiden Joko Widodo. (Muchlis Biro Setpres)

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Padjajaran, Dadang Rahmat Hidayat menilai respons Jokowi sudah proporsional dan menjadi angin segar bagi siapa pun yang ingin mengkritik.

"Saya menilai responsnya ini proporsional, menyebutkan tidak menolak kritik tersebut. Ini angin segar untuk munculnya suara-suara yang kritis," kata Dadang kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan tertulis, Rabu (30/6).

Terkait substansi kritik yang tidak dijawab oleh Jokowi, Dadang menyoroti dua hal yakni argumentasi kritik dan metode penyampaian kritik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika substansi kritik argumentatif dan harus direspons, menurut saya Jokowi juga harus merespons ke substansinya. Saya menduga, mungkin Jokowi berpikir substansinya enggak penting. Yang dipandang penting adalah dia melihat kritik biasa, kampus jangan menghalangi," tutur Dadang.

"Kalau misalnya BEM UI menyampaikan pesan-pesan yang kuat berarti soal delivery method. Delivery method dengan judul [The King of Lip Service] sudah berhasil. Ramai kan. Tapi deliver soal substansi tampaknya belum kuat. Kalau saya orang komunikasi, jangan nyalahin orang yang diajak bicara. Tapi, kita sebagai komunikator juga harus melihat apakah kita sudah menyampaikan [kritik] dengan benar atau enggak supaya komunikasi politik efektif," lanjutnya.

Sementara, Peneliti Ilmu Politik dan Dosen UPN Veteran Jakarta, Sri Lestari Wahyuningroem berpendapat Jokowi memilih posisi aman dalam merespons kritik mahasiswa.

"Dia respons itu polemik yang sekarang, bahwa ada mahasiswa yang mengkritik dia yang menurut kampusnya berlebihan. Kayaknya itu sesuatu yang aman untuk direspons oleh Jokowi, pada saat yang sama kan respons yang seperti itu, dia tahu betul saat ini kredibilitasnya lagi diuji banget," katanya kepada CNNIndonesia.com.

Menurut Wahyuningroem, dalam kondisi ini enggak mungkin dia menambah polemik yang justru jadi bumerang. Jadi, substansi mungkin bukan sesuatu yang tidak dia prioritaskan tapi yang penting bagaimana menyelamatkan kredibilitasnya itu supaya krisis enggak makin parah.

"Kalau krisis makin parah nantinya krisis juga terhadap kepemimpinan dia, termasuk kelompok yang selama ini mem-back up dia," katanya.

(ryn/ugo)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER