Satgas Ungkap Faktor Lonjakan Kasus Covid Pada Anak

CNN Indonesia
Rabu, 30 Jun 2021 15:45 WIB
Salah satu faktor penyebab lonjakan kasus adalah kebiasaan anak bermain tanpa menjaga jarak. Perlu edukasi yang tepat agar psikologi anak tak terganggu.
Ilustrasi anak-anak bermain tanpa menjaga jarak selama pandemi Covid-19 (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan sejumlah faktor virus corona banyak menginfeksi anak-anak di Indonesia. Tren itu semakin meningkat sejak beberapa waktu belakangan.

Direktur Peringatan Dini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Afrial Rosya mengatakan bahwa faktor pertama adalah kenaikan kasus secara umum, sehingga membuat jumlah kasus positif di kalangan anak ikut melonjak.

"Tren kenaikan kasus pada dewasa juga berlaku pada anak-anak, sehingga kenaikan kasus secara umum memacu kenaikan kasus terpaparnya anak-anak pada Covid," ungkap Afrial dalam sebuah webinar, Rabu (30/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

faktor kedua pemicu lonjakan kasus pada anak adalah meningkatnya klaster keluarga. Menurut dia, klaster keluarga rentan terjadi karena masih ada orang tua yang bekerja di luar rumah, sehingga membuat kerentanan anak untuk terpapar Covid-19 semakin tinggi.

Faktor ketiga yakni mutasi virus corona yang mungkin menjadi mudah menular pada anak-anak. Kementerian Kesehatan sebelumnya juga mengatakan bahwa mutasi virus SARS-CoV-2 varian Delta B.1617.2 menular enam kali lebih cepat dibanding varian Alfa B117.

"Kemudian keterbatasan akses pada fasilitas dan layanan kesehatan. Mungkin berapa waktu belakangan BOR kita semakin meningkat, akses produksi dan distribusi oksigen, jumlahnya mungkin mencukupi, tapi proses distribusi ini yang terhambat," ujar dia.

Faktor lain yaitu kebiasaan menjaga jarak yang sulit diterapkan anak-anak. Sebaliknya, apabila kebiasaan anak dikurangi secara drastis demi menghindari Covid-19, ada pula dampak buruk lainnya.

"Mempengaruhi secara sosial dan psikologis kehidupan anak," tuturnya.

Orang tua memiliki peran penting dalam hal ini. Perlu memberikan edukasi tentang bahaya penularan Covid-19, sehingga anak menjadi paham dan mau menjaga kesehatan.

"Sehingga tahu apa yang harus dilakukan, tahu tentang Covid selama masa pandemi," kata Afrial.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, sampai dengan 29 Juni 2021, setidaknya ada 9,7 persen atau sekitar 209.177 anak usia 6-18 tahun yang terpapar Covid-19. Sementara itu, jumlah anak usia 0-5 tahun yang terpapar Covid-19 mencapai 2,9 persen atau sekitar 62.537 anak.

Pemerintah pun berupaya menekan angka tersebut dengan memulai program vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun. Vaksinasi untuk anak dimulai sejak 29 Juni dengan Pulau Jawa sebagai prioritas utama.

(dmi/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER