Gusdurian: Maaf, Relawan Covid DIY Sudah di Batas Kemampuan

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jul 2021 07:51 WIB
Jaringan Gusdurian meminta maaf kepada masyarakat Yogyakarta karena relawan mereka sudah sampai pada batas kemampuan untuk menangani pasien Covid-19.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jaringan Gusdurian meminta maaf kepada masyarakat Yogyakarta karena relawan kemanusiaan saat ini sudah sampai pada batas kemampuan untuk menangani pasien virus corona (Covid-19) di wilayah tersebut.

Hal itu tak lepas dari meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di gelombang kedua kali ini yang jauh besar di DIY.

"Kepada masyarakat DIY, kami segenap gerakan kemanusiaan, mohon maaf bahwa kami telah sampai pada batas kapasitas kemampuan kami. Kami tidak mampu melangkah lebih jauh untuk mengambil kebijakan afirmatif dan progresif yang diperlukan masyarakat DIY saat ini," bunyi keterangan resmi yang diterbitkan Gusdurian. Jaringan Gusdurian telah mengizinkan untuk mengutip pernyataan tersebut, Kamis (1/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para relawan di DIY menjelaskan bahwa saat ini angka kematian akibat Covid-19 meningkat tajam. Bahkan, dua hari terakhir beberapa pasien wafat selama proses diantar oleh para relawan ke IGD di beberapa rumah sakit. Namun IGD-IGD di RS telah penuh.

Bahkan, banyak pula para tenaga kesehatan telah mengalami kelelahan bahkan banyak yang terpapar Covid-19. Puluhan ribu relawan yang tidak memiliki Surat Keputusan (SK) di tingkat padukuhan, kalurahan hingga kapanewon, juga mengalami kelelahan.

"Tidak jarang mereka harus memulasarakan dan menguburkan beberapa jenazah COVID-19 berturut-turut pada tengah malam dan baru selesai saat adzan Subuh berkumandang. Dua hari lalu, bahkan kami terpaksa menghentikan aktivitas para relawan di malam hari karena kapasitas relawan sudah terbatas dan tidak kondusif bagi keselamatan relawan," ungkap mereka.

Melihat hal itu, Gusdurian juga meminta kepada pemerintah untuk cepat, menunjukkan kepekaan terhadap krisis dan kegawatdaruratan dalam menangani eskalasi lonjakan pasien saat ini. Terlebih, hanya pemerintah yang memiliki otoritas legal, sumberdaya, dan spektrum yang lebih luas untuk menjangkau masyarakat.

"Sebelum segala sesuatunya menjadi lebih buruk dan semakin sulit dikelola, menyelamatkan warga dari tragedi kemanusiaan," ujarnya.

Gusdurian juga berharap kepada segenap politikus di parpol, DPR atau DPRD untuk menyingkirkan kepentingan politik pragmatis jangka pendek. Ia meminta agar mereka lebih fokus pada penyelamatan kemanusiaan dan nasib bangsa.

"Inilah saatnya pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, untuk mengeksekusi langkah-langkah taktis dan strategis untuk menyelamatkan DIY, dan bahkan Indonesia, dari tragedi kemanusiaan akibat COVID-19," bunyi keterangan tersebut.

Lebih lanjut, Gusdurian mengatakan para relawan kemanusiaan di Yogyakarta sudah selama 16 bulan bekerja menanggulangi pandemi dan dampaknya.

Meski demikian, mereka menilai yang telah lakukan pasti memiliki banyak keterbatasan. Gusdurian mengakui bahwa para relawan saat memerlukan kebijakan yang afirmatif dan progresif dari pemerintah.

"Namun demikian, kami tidak dalam kapasitas untuk menyusun dan mengeksekusi kebijakan dan intervensi serta alokasi sumberdaya yang saat ini dibutuhkan masyarakat untuk meminimalisasi pandemi beserta dampaknya," ujarnya.

Selain Gusdurian, keterangan tersebut juga diinisiasi oleh relawan Forum PRB, MCCC Muhammadiyah, PBNU, dan SONJO.

Diketahui lima daerah di DIY, yakni Kabupaten Kulonprogo, Bantul, Gunungkidul, Sleman, dan Kota Yogyakarta masuk dalam zona merah penyebaran virus corona di Indonesia.

(ugo/rzr/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER