Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Muhammadiyah menunda pelaksanaan Muktamar yang rencananya digelar pada 2020 akibat pandemi virus corona di Indonesia.
Catatan CNNIndonesia.com, PBNU sudah memutuskan menunda forum pengambilan keputusan tertinggi di organisasi tersebut hingga akhir 2021.
"34 PWNU dan 380 PCNU artinya lebih dari 2/3 telah mengirimkan surat persetujuan pengunduran pelaksanaan Muktamar PBNU ke-34 ini insya allah akhir tahun depan," kata Ketum PBNU Said Aqil Siraj saat membuka Konferensi Besar NU pada 23 September 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muktamar PBNU sedianya digelar pada Oktober 2020 di Lampung. Namun rencana itu tak terlaksana akibat pandemi virus corona.
Saat itu, Said menegaskan tidak ada kepentingan pribadi saat menyetujui usulan penundaan Muktamar PBNU. Menurutnya keselamatan jiwa para kader NU harus lebih diutamakan ketimbang gelaran Muktamar saat ini.
"Saya yakin semua peserta Konbes ini bersifat arif dan bijak semuanya sama mempunyai kepentingan yang sama yaitu keselamatan warga NU, keselamatan masyarakat, keselamatan bangsa semuanya," kata dia.
PBNU nantinya akan memutuskan jadwal resmi Muktamar pada gelaran Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU. Agenda itu rencananya akan digelar pada 31 Juli dan 28 Agustus 2021.
Senada PBNU, Muhammadiyah turut menunda rencana pelaksanaan Muktamar sebanyak dua kali pada 2020 lalu.
Sesuai jadwal, Muktamar Muhammadiyah akan digelar pada 1-5 Juli 2020. Namun, harus ditunda pelaksanaannya akibat pandemi virus corona sampai tanggal 24-27 Desember 2020.
Melihat pandemi tak kunjung mereda, Sidang Tanwir Muhammadiyah pada bulan Juli 2020 memutuskan kembali menunda pelaksanaan Muktamar yang sedianya pada Bulan Desember 2020.
Atas penundaan itu, Muhammadiyah lantas mengeluarkan dua opsi terkait jadwal Muktamar. Opsi pertama, Muktamar akan dilaksanakan pada Juli 2022 atau opsi kedua apabila memungkinkan di tahun 2021.
"Iya [ditunda Juli 2021]. Makanya untuk kebaikan semua ya ditunda," kata Anwar kepada CNNIndonesia.com pada 15 Juli 2020.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengutarakan bahwa hasil Sidang Tanwir Muhammadiyah tahun lalu turut memberikan opsi penyelenggaraan Muktamar pada Juli 2022.
"Muktamar akan dilaksanakan Juli 2022 setelah pelaksanaan ibadah haji atau jika memungkinkan tahun 2021," kata Abdul.
Melihat pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda berakhir, Abdul mengatakan pihaknya akan melaksanakan Sidang Tanwir untuk memutuskan pelaksanaan Muktamar.
"Kapan pelaksanaan Sidang Tanwir akan dibahas dalam rapat pleno Juli 2021," kata Abdul.
(rzr/psp)