Hari pertama PPKM Darurat, Sabtu (3/7), tidak berjalan mulus, terutama di titik penyekatan Lampiri, Kalimalang, Jakarta Timur. Tampak banyak warga yang meradang dengan penyekatan pembatasan yang dilakukan oleh petugas kepolisian.
Sejumlah pengemudi ojek online juga kebingungan dengan aturan penyekatan itu. Mereka dipaksa putar balik oleh petugas di titik penyekatan Lampiri. Mereka kebingungan, karena beberapa di antaranya bermaksud mengantar pesanan dari Bekasi ke Jakarta.
Salah seorang pengemudi ojol yang dipaksa putar balik, Wahyudi, mengaku bingung ketika hendak mengantarkan pesanan ke Bintaro, Tangerang Selatan, dari arah Bekasi. Perjalanannya terhenti karena jalur Bekasi-Jakarta disekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bingung banget. Tadi saya masuk sini (Bekasi) bisa, pas saya mau balik lagi sana (Jakarta Timur) enggak bisa," ungkap Wahyudi ketika ditemui di trotoar Jalan Raya Kalimalang, Sabtu (3/7).
Wahyudi dan puluhan pengemudi ojol lainnya hendak mencoba melawan arah di Jalan Raya Kalimalang guna melewati jalan tikus. Namun, upaya mereka diadang polisi.
Penyekatan di Lampiri juga membuat kondisi panas. Salah seorang petugas kepolisian sempat terlibat cekcok dengan pengendara bermotor.
Insiden ini bermula saat puluhan pengendara roda dua dan empat tersekat di ruas jalan Inspeksi Kalimalang. Mereka pun berdebat dengan salah satu petugas Dinas Perhubungan.
Puluhan pengendara tersebut menyalakan klakson terus menerus. Melihat kejadian ini, salah seorang polisi akhirnya mendatangi keramaian. Ia lantas terlibat cekcok dengan salah seorang pengendara.
Pengendara tersebut tampak berusaha menembus penyekatan dan tidak terima diminta putar balik. Aksi saling tantang pun terjadi. Tidak lama kemudian pengendara tersebut segera memacu motornya hingga menyerempet dinding trotoar.
Pada akhirnya, polisi memberlakukan diskresi, membuka penyekatan tersebut dan membiarkan kendaraan dari arah Bekasi ke Jakarta Timur melewatinya. Pemberlakuan diskresi ini dilakukan beberapa kali saat kemacetan tak terhindarkan.
Menanggapi kejadian tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Yusri Yunus mengatakan langkah diskresi itu lantaran masyarakat belum mau disiplin. Namun, besok dan selanjutnya, kata dia, polisi akan mulai melakukan penindakan tegas bagi yang 'ngeyel' atau melanggar penyekatan PPKM darurat.
"Kalau besok-besok masih melanggar, masih ramai, kita akan tindak tegas, pasti kita tindak tegas," kata Yusri.
Polda Metro Jaya juga bakal menambah personel pengamanan untuk ditempatkan di pos penyekatan Pertigaan Lampiri, Kalimalang, Jakarta Timur.
Hal itu dilakukan pasca melihat kondisi arus lalu lintas di jalur perbatasan kota Bekasi-DKI Jakarta itu masih banyak dilalui pengendara selama masa awal PPKM Darurat Jawa-Bali.
(dmi/bir)