Airlangga Sebut Harmoko Banyak Rekrut Tulang Punggung Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengenang Menteri Penerangan era Orde Baru, Harmoko sebagai sosok yang pernah merekrut banyak tokoh muda yang menjadi tulang punggung Partai Golkar.
"Beliau juga menjadi Ketua Umum Golkar pada saat periode transisi, beliau banyak merekrut tokoh-tokoh muda pada zamannya dan juga menjadi tulang punggung Partai Golkar berikutnya," kata Airlangga dalam Pembukaan Sekolah Golkar Institute gelombang kedua secara daring, Senin (5/7).
Berangkat dari itu, Airlangga mengajak peserta yang hadir dalam acara Pembukaan Sekolah Golkar Institute untuk mendoakan Harmoko yang meninggal dunia pada Minggu (4/7) malam.
"Marilah kita berdoa atas wafatnya salah satu Ketua Umum Golkar Bapak H Harmoko yang meninggalkan kita kemarin," ujarnya.
Harmoko terpilih menjadi Ketua Umum Golkar lewat Musyawarah Nasional (Munas) 1993. Ia merupakan Ketua Umum keenam Partai Golkar.
Harmoko merupakan orang sipil pertama yang menduduki pucuk pimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut. Sebelumnya, kursi ketua umum Golkar selalu diisi sosok berlatar belakang militer.
Harmoko meninggal pada usia 82 tahun, di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal TNI Albertus Budi Sulistya, mengungkapkan Harmoko meninggal dunia usai beberapa menit masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kesadaran matan Ketua DPR itu juga sudah turun.
Harmoko yang mengawali karier sebagai jurnalis sempat dikenal sebagai tangan kanan penguasa Orde Baru, Soeharto. Pria kelahiran Nganjuk pada 7 Februari 1939 ini menjadi kuli tinta pada dekade 1960-1970an.
Ia adalah orang yang membisiki Soeharto agar kembali maju pada 1997. Namun, setahun kemudian, Harmoko pula yang mendesak Soeharto mundur dari jabatan presiden.
Salah satu warisan Harmoko di bidang jurnalisme bagi Indonesia adalah harian Pos Kota yang didirikannya bersama sejumlah koleganya pada dekade 1970 silam. Harian itu dikenal karena menampilkan berita-berita lokal Jakarta dan sekitarnya terutama soal kriminalitas, masyarakat, olahraga, hingga pesohor.
(mts/fra)