Testing Harian Covid di Masa Darurat Masih Jauh dari Target

CNN Indonesia
Selasa, 06 Jul 2021 15:34 WIB
Capaian jumlah pemeriksaan warga terkait Covid-19 masih jauh dari target 324 ribu tes harian selama pemerintah menerapkan PPKM Darurat.
Capaian jumlah pemeriksaan warga terkait Covid-19 masih jauh dari target 324 ribu tes harian selama pemerintah menerapkan PPKM Darurat. Foto: (CNN Indonesia/ Adi Maulana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Capaian jumlah pemeriksaan warga terhadap virus corona (Covid-19) belum mengalami penambahan signifikan dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Padahal pemerintah telah menargetkan sebanyak 324.283 orang diperiksa per harinya selama PPKM Darurat berlangsung.

Pada hari pertama PPKM Darurat Jawa-Bali atau pada 3 Juli jumlah pemeriksaan harian Indonesia mencapai 110.983 orang. Kemudian 4 Juli turun menjadi 86.292 orang, dan 5 Juli naik sedikit menjadi 92.398 orang.

Capaian pemeriksaan covid-19 di Indonesia terkini dihitung dari hasil pemeriksaan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) alias tes swab, tes cepat molekuler (TCM), dan rapid test antigen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila melihat data capaian terakhir per 5 Juli, maka dapat dihitung positivity rate atau rasio kasus warga terpapar virus corona di Indonesia kembali mencapai jumlah tertinggi selama empat bulan terakhir di Indonesia, yakni 32,19 persen.

Dalam hal pemeriksaan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar pemeriksaan 1:1.000 penduduk per pekan. Jika mengacu pada standar tersebut, bisa diasumsikan populasi Indonesia mencapai 270 juta jiwa, maka sewajarnya 270 ribu orang diperiksa per pekan.

Namun demikian, pemerintah telah memutuskan standar akan dinaikkan sesuai dengan kondisi positivity rate. Adapun ketentuan peningkatan pemeriksaan yang ditargetkan pemerintah sebagaimana berikut. Pertama, untuk daerah dengan positivity rate kurang dari 5 persen, maka pemeriksaan harus dilakukan minimal 1:1000 penduduk per pekan.

Kemudian apabila daerah tersebut positivity rate mingguannya berada dalam kisaran 5-15 persen, maka pemerintah daerah haus meningkatkan pemeriksaan hingga 5:1000 penduduk per pekan.

Selanjutnya apabila positivity rate mingguan mencapai 15-25 persen, maka harus dilakukan pemeriksaan 10:1000 penduduk per pekan. Terakhir, pemerintah daerah harus meningkatkan kapasitas pemeriksaan hingga perbandingan 15:1000 per pekan apabila positivity rate mingguan sudah lebih dari 25 persen.

Bila melihat angka positivity rate terakhir, maka sewajarnya pemerintah harus mulai melakukan pemeriksaan terhadap 15:1000 penduduk per pekan. Dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270 juta, maka pemerintah harus melakukan setidaknya 4 juta testing per pekan, atau 571 ribu penduduk yang dites per hari.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Covid-19 Alexander K. Ginting mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi jumlah capaian testing Indonesia menurun. Salah satu penyebabnya adalah program tracing atau aktivitas penelusuran kontak erat kurang digenjot oleh pemerintah daerah.

Ia menyebut penyebab turunnya tracing tersebut ditengarai imbas alih kewenangan tugas dari yang awalnya dipimpin Satgas nasional, namun sekarang dimandatkan penanganan tracing kepada pemerintah daerah sejak Maret 2021 lalu.

"Kurang nya contact tracer. Sewaktu periode November 2020 sampai dengan Maret 2021, rasio contact tracer untuk di testing Satgas masih 1:8, dan PPKM Mikro parameter melandai, kemudian tracing contact dikembalikan ke Kemenkes. Sekarang harus tanya Kemenkes untuk rasio testingnya berapa," kata Alex melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/7).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan sejauh ini Kemenkes telah mengkoordinasikan kepada pemerintah daerah dan dinas kesehatan masing-masing daerah untuk memperbanyak jangkauan tes covid-19.

"Kalau testing terus untuk ditingkatkan ya," katanya singkat.

Nadia menerangkan bahwa seluruh capaian jumlah pemeriksaan itu dilaporkan masing-masing pemerintah daerah melalui aplikasi New All Record (NAR) milik Kemenkes sehingga terpantau. Kemenkes juga meminta agar pemerintah daerah tak malas memasukkan data testing harian di situs NAR sehingga apa yang dilaporkan setiap harinya sesuai dengan kondisi di lapangan.

(khr/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER