Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan pemberian fasilitas obat dan vitamin gratis melalui layanan telemedicine untuk pasien terpapar virus corona (Covid-19) yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah hanya sesuai dengan paket obat yang direkomendasikan pemerintah.
Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan paket obat itu memang telah dikhususkan, dan sesuai dengan pasien covid-19 gejala ringan atau tanpa gejala (OTG).
Sementara apabila pasien Covid-19 meminta obat hingga vitamin khusus dari selain yang ditetapkan, maka mereka dikenakan biaya tambahan sesuai harga barang yang diminta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang paket [direkomendasikan] itu saja yang gratis, karena ini untuk yang isoman. Iya, selain itu ditanggung sendiri," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (8/7).
Nadia menjelaskan, layanan telemedicine ini untuk sementara hanya bekerjasama dengan jaringan apotek Kimia Farma dan jasa pengantaran SiCepat. Selain itu, katanya, layanan ini masih berlaku hanya di DKI Jakarta sejak 6 Juli lalu.
"Iya, sementara [Kimia Farma dan SiCepat]," ujar Nadia.
Dia lalu memperlihatkan 'Petunjuk Teknis Layanan Telemedisin untuk Pasien Isolasi Mandiri *Khusus DKI Jakarta'.
Pada petunjuk teknis tersebut menyatakan Kimia Farma (poin 7) dan SiCepat (poin 9) yang dipakai untuk bekerja sama dalam penyediaan obat serta pengantarannya.
Sementara 11 aplikasi yang dipakai untuk mendapatkan layanan telemedicine adalah: Getwell, Prosehat, Milvik, Link Medis Sehat, Klinikgo, Klikdokter, Halodoc, Alodokter, SehatQ, Good Doctor, YesDok.
Nadia kemudian merinci untuk pasien OTG mereka akan diberikan Multivitamin C,D,E, dan Zinc dosis 1x1 per hari dengan jumlah 10 pcs. Sementara untuk pasien dengan gejala ringan akan diberikan Multivitamin C,D,E, dan Zinc dengan dosis 1x1 per hari dengan jumlah 10 pcs.
Ditambah Azitromisin 500mg dosis 1x1 per hari dengan jumlah yang diberikan 5 pcs. Kemudian Oseltamivir 75mg dosis 2x1 per hari dengan jumlah 14 pcs, dan Paracetamol tab 500mg dengan jumlah 10 pcs.
"Jadi kalau Covid-19 isoman gratis, dan yang sedang dan berat dirawat ke rumah sakit," jelas Nadia.
Untuk mendapatkan obat-obatan gratis dari pemerintah itu, Nadia merinci ada alur dan syarat yang harus diikuti dalam program telemedicine di DKI Jakarta ini.
Pertama, pasien melakukan tes PCR atau swab antigen di laboratorium yang terafiliasi dengan Kemenkes. Jika hasil tesnya positif, laboratorium akan melaporkan hasilnya ke pusat data di sistem New All Record (NAR) milik Kemenkes.
Dengan demikian data pasien otomatis sudah terintegrasi dengan 11 startup telemedicine yang bekerjasama dengan Kemenkes. Pasien menurut Nadia juga akan mendapat pesan via aplikasi whatsApp dari Kemenkes
"Pasien kemudian bisa melakukan konsultasi secara daring dengan dokter di salah satu dari 11 platform layanan telemedicine secara gratis dengan klik link yang terdapat dalam pesan WhatsApp dari Kemenkes dan memasukan kode voucher di aplikasi yang dipilih," jelas Nadia.
Kemudian pasien dapat melanjutkan dengan sesi konsultasi ke dokter di aplikasi, dan menginformasikan bahwa mereka merupakan warga yang masuk kategori program gratis Kemenkes.
Setelah melakukan konsultasi secara daring, dokter akan memberikan resep digital sesuai dengan kondisi pasien. Jika pasien masuk dalam kategori yang dapat melakukan isoman, obat dapat ditebus gratis.
Selanjutnya, untuk menebus resep obat gratis dari Kemenkes, pasien harus mengirim pesan WhatsApp ke salah satu gerai apotek Kimia Farma di DKI Jakarta.
Berikut rinciannya, Jakarta Timur di 08112223049, Jakarta Utara 08112221832, Jakarta Pusat 087877241590, Jakarta Selatan 0895324874355 dan Jakarta Barat 087877241405.
Pasien harus mengirimkan resep digital, baik PDF atau foto tangkapan layar (screen capture) yang dikeluarkan dari platform telemedicine, KTP, dan alamat pengiriman ke nomor WhatsApp Kimia Farma yang dituju. Selanjutnya jasa pengantaran akan mengambil paket obat di Kimia Farma dan mengantarkan ke alamat pasien yang sejauh ini menggunakan jasa SiCepat.