Punjul Budiono, Ketua RW 11 di Cilandak, Jakarta Selatan tak kuat dengan kondisi di sekitar rumahnya. Banyak tetangganya yang terkonfirmasi virus corona (Covid-19).
Ia menyaksikan mereka ke sana ke mari mencari perawatan di rumah sakit (RS). Semua RS--apalagi yang rujukan Covid--penuh, para tetangganya pun terpaksa balik kanan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Namun, ada persoalan tersendiri bagi warga yang melakukan isoman di rumah masing-masing. Pasalnya, pemukimannya tergolong sebagai RW yang padat, di mana jarak antarrumah berdempetan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"RS di mana mana penuh. Sedangkan di daerah kami ini padat betul tempat tinggalnya. Tidak memungkinkan [untuk isolasi mandiri di rumah]," ucap Punjul dalam Mata Najwa di Trans7, Rabu (7/7) malam.
Sebagai antisipasi, ia akhirnya meminta pihak-pihak terkait di kampung nya berdiskusi untuk mencari solusi. Punjul mengajak diskusi setiap perwakilan rukun tetangga (RT) dan karang taruna. Mereka sepakat harus ada tempat untuk isolasi warga yang terpapar Covid-19.
Punjul dan rekan-rekannya mencari tempat yang tidak jauh tetapi aman, dan nyaman. Punjul akhirnya menemukan satu rumah kosong yang masuk ke dalam kriteria tadi. Lantas ia dan rekannya langsung meminta para warga yang positif untuk pindah.
Tak mudah meyakinkan warganya untuk pindah tempat isolasi mandiri.
Puncul bercerita, banyak warga yang ogah pindah karena takut jauh dari keluarganya. Bahkan, ada juga yang takut karena hantu.
"Ketika saya sampaikan nanti isolasi mandirinya di rumah kosong, yang memang beberapa bulan ini kosong mereka agak takut. Takut rumahnya seram, berhantu," ujar Punjul.
Akhirnya sejak 26 Juni lalu rumah mewah itu digunakan, hingga kini sudah ada 22 warga yang menjalani isolasi mandiri di sana.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Panjul menggalang solidaritas di RW nya. Ia memastikan, warganya yang isoman tidak kesulitan.
"Tentu kami harus memenuhi kebutuhannya dari makannya, minumnya, vitaminnya, dan pengobatannya," rincinya.
Selain itu, ia juga bekerja sama dengan kecamatan, kelurahan dan puskesmas. Sehingga, jika terjadi masalah, pihaknya bisa dengan tanggap menyelesaikan.
"Dokter dari puskesmas juga mengecek dan dia juga selalu standby apabila ada hal hal yang ditemukan, jika ada yang diperlukan dari warga kami yang sedang isoman," ucap dia.
Punjul sadar kasus covid-19 di Jakarta terus mengalami lonjakan. Sementara RS penuh dan banyak warga yang kesulitan. Maka, ia menyarankan setiap warga harus bahu membahu saling membantu.
Berdasarkan data Pemrov DKI Jakarta, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta per Rabu (7/7) sebanyak 610.303 kasus. Sedangkan, jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 5.478 kasus. Sehingga, jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 100.062 orang. Jumlah tersebut didapati dengan tes PCR.
Sebanyak 324 RT di Jakarta ditetapkan menjadi zona merah untuk periode 5-11 Juli 2021. Sejumlah tempat seperti rusun Pasar Rumput dan Nagrak terpaksa dialihfungsikan menjadi tempat isolasi mandiri. Dalam hitungan hari, rusun tersebut sudah banyak diisi pasien Covid-19.