Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yakin kekebalan kelompok atau herd immunity bisa tercapai di wilayah tertentu pada Agustus.
Padahal, pakar menyebut kekebalan tak bisa dipecah-pecah per wilayah, namun harus menyeluruh. Selain itu, vaksinasi secara nasional pun masih jauh dari target 70 persen warga Indonesia.
Saat meninjau vaksinasi massal bersama Hadi Tjahjanto, di Mall Grand City, Surabaya, Jumat (9/7), Kapolri optimistis Jawa Timur akan mencapai kekebalan kelompok terhadap Covid-19, pada Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, Polri dan TNI di Jatim rata-rata sudah mampu menyuntikkan 165.000 dosis vaksin dalam sehari. Harapannya, target itu akan ditingkatkan menjadi 300.000 vaksinasi per hari.
"Harapannya apabila hal tersebut bisa dipertahankan dan ditingkatkan di angka 300.000 maka di akhir Agustus akan menjadi hadiah bagi masyarakat Jawa Timur dalam mencapai herd immunity," kata Sigit, Jumat (9/7).
"Kami akan mendorong pemerintah, Pak Menkes (Budi Gunadi) untuk mendistribusikan sebanyak-banyaknya sesuai dengan kebutuhan, kurang lebih 23 juta masyarakat yang perlu di suntik, saat ini sudah kurang lebih 7,9 juta," lanjut dia.
Hadi Tjahjanto menimpali, "Diharapkan target 200-300 ribu sehari bisa tercapai. Harapan di Jatim, Surabaya Raya, pertengahan Agustus sudah tercapai herd immunity".
Percepatan vaksinasi, kata dia, dilakukan dengan dua strategi. Yang pertama adalah strategi reguler di puskesmas, kemudian di wilayah Korem, Polres.
![]() |
"Strategi kedua adalah serbuan vaksinasi yang dilaksanakan bersama seperti di Grand City ini dengan jumlah besar," sambung Hadi.
Pada kesempatan terpisah, Panglima TNI juga meyakini herd immunity di Bandung bisa tercapai akhir Agustus melalui vaksinasi covid-19 secara besar-besaran.
"Mudah-mudahan nantinya setelah [vaksinasi] Jakarta [selesai] dalam kurun waktu awal Agustus, maka beberapa tenaga kesehatan khususnya TNI dan Polri bisa kita perbantukan di Bandung Raya ini, sehingga target herd immunity akhir Agustus sudah bisa kita capai," kata Hadi dalam keterangan tertulis, Kamis (8/7).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga memberi target kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mewujudkan herd immunity Agustus 2021. Caranya, dengan meningkatkan kapasitas vaksinasi di Jakarta hingga 100 ribu orang per hari.
"Kita harapkan dengan jumlah yang tadi sudah kita targetkan, di bulan Agustus nanti sudah bisa mencapai kekebalan komunal," kata Jokowi di Waduk Pluit, Jakarta, disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/6).
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mengatakan konsep herd immunity harus mencakup keseluruhan penduduk Indonesia, tak hanya parsial di wilayah tertentu seperti DKI.
"Itu salah kaprah, herd immunity bukan diukur DKI saja, tapi secara nasional. Kalaupun DKI misalnya vaksinasi berdasarkan target pemerintah itu tetap tidak mampu di Agustus 2021, it's impossible," cetus Hermawan, Selasa (15/6).
Sekalipun 70 persen penduduk DKI divaksin, ia menyatakan mereka belum bisa dikatakan aman dari penularan Virus Corona. Apalagi saat ini varian mutasi virus SARS-CoV-2 yang diwaspadai WHO sudah ditemukan di sejumlah daerah.
"Jangan sampai mengejar target DKI, lantas semua vaksin ditumpuk dan diprioritaskan untuk DKI, itu jauh lebih berbahaya, karena prinsip vaksin harus merata. Kalau hanya menjadikan DKI portofolio itu salah," ujarnya.
Hermawan mengingatkan herd immunity tak bisa terbentuk dalam waktu singkat. Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) memprediksi herd immunity Indonesia baru bisa tercapai dalam 3,5 tahun.
Sementara itu, per Jumat (9/7), jumlah warga yang sudah menerima suntikan pertama vaksin Corona mencapai 35.775.567 orang, dan orang yang sudah menerima suntikan kedua vaksin mencapai 14.868.577.
Pemerintah sendiri menargetkan sebanyak 181,5 juta atau 70 persen dari total penduduk untuk divaksin demi mencapai kekebalan kelompok.
(frd/tst/arh)