Wali Kota soal Vaksin Maluku: Ambon Bukan Tempat Cuci Piring

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jul 2021 11:32 WIB
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyebut wilayahnya bukan "tempat cuci piring" dalam kasus Covid-19 akibat capaian vaksinasi daerah lain yang rendah.
Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Adi Maulana)
Ambon, CNN Indonesia --

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengeluhkan soal capaian vaksinasi wilayah-wilayah lain yang jadi asal masyarakat yang datang ke kotanya.

Menurutnya, hal itu hanya akan membuat Ambon berpotensi jadi tempat penampungan kasus-kasus Covid-19. 

Keluhan ini ia cetuskan setelah mendengar warga dari Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku Tengah, Buru, dan Buru Selatan, yang belum punya sertifikat vaksin di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para bupati, Ambon bukan tempat cuci piring. Tegakkan vaksinasi sehingga rakyat kalian aman dan terbebas virus," ia menganalogikan, di Gedung Balai Kota, Kamis, (8/7) petang.

"Bayangkan, mereka (warga) makan di tempat lain, kami di sini yang mencuci piring mereka," lanjutnya.

Untuk itu, Richard menegaskan setiap warga dari kabupaten yang hendak masuk Ambon wajib mengantongi sertifikat vaksin, surat antigen negatif dan swab PCR baru diizinkan melintas.

"Mereka harus melengkapi persyaratan perjalanan dulu baru diizinkan melintas, kalau tidak putar balik sehingga tidak terkesan mereka makan ditempat lain, tetapi kita yang mencuci piring,"tukasnya.

Sebelumnya, Ketua Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto terkait pengetatan daerah-daerah dengan status level 4 berdasarkan kriteria Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Atas dasar itu, Wali Kota Ambon mengeluarkan instruksi nomor 2 tahun 2021 tentang pelaku perjalanan yang hendak masuk atau keluar Ambon.

Persyaratan tersebut meliputi sertifikat vaksin, surat negatif swab atau antigen bagi warga di kabupaten Seram Barat, Maluku Tengah, Buru, Buru Selatan, Seram Timur, Tanimbar, Tual, Malra dan MBD selama PPKM Mikro.

Untuk warga Maluku Tengah yang mendiami pulau Ambon, persyaratannya hanya membawa KTP dan surat keterangan dari pemerintah Desa atau Negeri setempat.

Richard khawatir dengan Ambon yang jadi pusat aktivitas warga Maluku, sementara ada warga luar daerah yang belum disuntik vaksin.

"Yang jadi masalah buat kita, masyarakat Maluku Tengah yang datang dari luar Pulau Ambon, rata-rata belum vaksin. Kalau mereka masuk ke sini, itu sangat merugikan kita," imbuh dia.

Untuk itu, Wali Kota memutuskan untuk menggelar rapat bersama Satgas Covid-19 dan meminta Pemerintah Provinsi Maluku mencari solusi.

"Jumat (9/7) dini hari kita sampaikan masalah ini kepada Satgas pemprov Maluku. Sebab di Maluku Tengah seperti di Saparua dan Haruku, vaksinasi kepada guru belum dilakukan. Nah, ini yang repot," tuturnya.

Terpisah, 50 penyandang disabilitas mengikuti pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna, Kota Bandung, Kamis (8/7).

Cover Infografis Melihat Cara Vaksin BekerjaCover Infografis Melihat Cara Vaksin Bekerja. (Foto: Dok. Satgas Covid-19)

"Kita sudah memulai vaksinasi massal untuk penyandang disabilitas di Jabar. Total penyandang disabilitas di Jabar sendiri sekitar 80 ribu orang," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil usai meninjau proses penyuntikan itu.

Dalam alur proses penyuntikan vaksin, penyandang disabilitas mendapat pendampingan dari panitia pelaksana.

Emil, sapaan akrabnya, menuturkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas di 27 kabupaten/kota di Jabar nantinya akan menggunakan fasilitas yang disiapkan oleh Dinas Sosial dan Kementerian Sosial (Kemensos).

Hal ini sesuai Surat Edaran Menteri Kesehatan No. HK.02.01/MENKES/598/2021 tentang Percepatan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Bagi Masyarakat Lanjut Usia, Penyandang Disabilitas, Serta Pendidik, dan Tenaga Pendidikan. (hyg)

Sementara itu, sopir angkutan logistik melakukan vaksinasi di atas kapal Ferry di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

"Kegiatan ini berlangsung di kapal ferry, pertama sasaran kita adalah kepada teman-teman driver, sopir truk," kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi, Rabu (7/7).

Menurut Edy, vaksinasi di atas kapal yang berlayar dari Pulau Jawa menuju Sumatera itu bertujuan untuk mempercepat proses vaksinasi.

"Untuk dosisnya kita siapkan 60, kalau nanti animonya tinggi akan kita tambah. Intinya, berapapun akan kita siapkan yang dibutuhkan untuk mempercepat fasilitas vaksinasi ini," jelasnya.

(arh/sai/hyg/ynd/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER