Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef A Nae Soi meminta ke pemerintah pusat agar penyebaran stok vaksin Covid-19 lebih seimbang antara pulau Jawa-Madura dengan daerah lain.
Josef memahami jika sejak awal memang pemerintah memprioritaskan Pulau Jawa dan Madura untuk mendapatkan vaksinasi. Namun, ia menyebut bahwa di daerah lain juga membutuhkan vaksinasi.
"Seperti kemarin kami rapat dengan Menko Perekonomian, saya juga minta seperti Gubernur Sumatera Utara dan Maluku, sama. Saya minta memang prioritas di Jawa dan Madura, tapi kami di daerah juga sangat membutuhkan, jadi ada keseimbangan lah," ujar Josef saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (9/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jose menyerahkan ke pusat ihwal keseimbangan penyebaran stok vaksin ke seluruh provinsi di Indonesia. Namun, di sisi lain, sebagai kepala daerah, Josef juga butuh vaksinasi untuk dapat membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity di wilayahnya.
"Kalau dihitung, memang penduduk lebih banyak di Jawa, tetapi kami di NTT juga sangat membutuhkan itu. Oleh sebab itu, saya mohon kepada pemerintah pusat tolong juga diperhatikan juga kami di Nusa Tenggara Timur, di daerah-daerah lain," ujarnya.
Josef mengaku dua hari sebelumnya NTT sudah mendapatkan 4.000 vial vaksin dari pemerintah. Dengan demikian, jumlah vaksin yang telah diterima oleh NTT sebanyak 112.670 vial.
Menurut dia, jumlah tersebut masih belum mencukupi untuk memvaksin sekitar 4 juta warga NTT.
Josef mengatakan, saat ini NTT tercatat memiliki 5 juta penduduk. Oleh sebab itu, untuk membentuk herd immunity, pihaknya menargetkan 4 juta penduduk NTT.
"Penduduk kami kan 5 juta lebih. Kalau memang herd immunity bisa 4 juta, itu aduh ideal banget itu. Bagus banget," ungkapnya.
Lebih lanjut, menurut Josef, pihaknya dapat memenuhi target Presiden Joko Widodo untuk membentuk herd immunity pada tahun 2021. Namun, pemerintah pusat juga harus menjamin ketersediaan vaksin.
"Bisa asal kami diberikan vaksin, pasti kami akan kebut. Pasti bisa. Sangat bisa. Apalagi dengan saat sekarang ini," pungkasnya.
(dmi/psp)