RK Pilih Urus RS dan Oksigen Ketimbang Isu Konspirasi Covid

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jul 2021 21:12 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tak menepis ada pasien yang 'dicovidkan' maupun mencari cuan dari obat-obatan, namun bukan berarti Covid-19 sebuah konspirasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan pihaknya lebih memilih urusan oksigen, rumah sakit hingga vaksin dibandingkan memusingkan isu konspirasi Covid-19.

Di sisi lain, pria yang akrab disapa Kang Emil ini tidak menepis ada pihak yang mengambil keuntungan dari pandemi virus corona.

Ia menyebut banyak penjual obat yang diduga sengaja menaikkan harga obat-obatan yang dianggap dapat menyembuhkan Covid-19. Bahkan, kata dia, ada rumah sakit yang sengaja 'mengcovidkan' orang yang tidak terpapar virus corona.

"Jadi ada kejadian dicovidkan, ada. Ada yang jual obat ada, ada yang cari cuan dari obat-obatan ada. Tapi itu bukan mengartikan bahwa si Covid itu datang dari sebuah konspirasi atau datang dari sebuah hal yang menurut saya diatur atur secara masif," kata Emil dalam perbincangan 'Chatroom' di Instragram CNN Indonesia, Jumat (9/7).

Ia menyarankan agar masyarakat tidak terfokus pada wacana Covid adalah konspirasi. Sebab, menurutnya, jika Covid-19 adalah konspirasi maka virus ini tidak akan menyerang seluruh dunia.

Menurut Emil, masih banyak yang harus diurusi ketimbang memperdebatkan masalah tersebut. Ia menyebut saat ini dampak yang ditimbulkan Covid-19 sudah banyak. Ia mengaku akan fokus untuk mengatasi permasalahan yang ada.

"Saya tidak mau terjebak urusan persepsi itu. Ngomongin Covid ini ya, energi saya jadi banyak bercabang-cabang. Ngurusin obat, oksigen, vaksin, rumah sakit," ujarnya.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Jawa Barat menjadi penyumbang tertinggi kedua atas kasus harian yang terjadi di Indonesia, setelah DKI Jakarta. Sebanyak 7.399 orang dinyatakan positif Covid-19 per Jumat (9/7). Total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jawa Barat yaitu 440.377 kasus.

Dari total kasus tersebut, sebanyak 4.950 dinyatakan sembuh dan 160 orang lainnya dinyatakan dalam kurun waktu 24 jam.

Catatan Redaksi: Redaksi mengubah judul berita di atas pada Jumat (9/7) terkait dengan pembaruan informasi dari pihak narasumber.

(yla/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK