Sejumlah WNA di Bangkalan Madura Ikut Vaksinasi Covid-19

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jul 2021 21:41 WIB
Sejumlah Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mendaftar untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Proses pendaftaran vaksinasi Covid-19 di Kejari Bangkalan. (dok.istimewa)
Pamekasan, CNN Indonesia --

Sejumlah Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mendaftar untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Gelaran vaksinasi gratis itu dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangkalan, di mana stok yang disediakan untuk sekitar 500 orang buat masyakarat umum. Dan, di antara pendaftar itu ada pula sejumlah WNA.

"Kami sangat bersyukur hingga saat ini sudah 500 lebih yang mendaftar, sudah melebihi target," kata Kajari Bangkalan, Candra Saptaji yang ikut dalam kegiatan pendaftaran tersebut, Jumat (9/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkapkan, semula vaksinasi itu ditargetkan untuk seluruh staf dan pegawai kejaksaan. Namun melihat situasi yang terjadi saat ini, akhirnya kejaksaan membuka alternatif untuk warga lain.

"Kami berterima kasih kepada WNA. Karena sudah ikut andil. Kalau yang ikut memang banyak, tapi yang jelas banyak dari luar daerah," ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan WNA mendata sejauh ini adalah 7 orang.

Sementara itu, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron menyatakan kegiatan vaksinasi bebas diikuti siapa pun, tanpa terkecuali WNA. Ia berterima kasih karena sudah menggelar kegiatan vaksin, baik untuk kantornya dan masyarakat umum.

"Kesadaran masyarakat kini sudah mulai tumbuh. Menjaga kesehatan pentingnya dalam masa pandemi. Semoga ke depan kegiatan seperti ini dapat digalakkan dan target dapat dipenuhi," kata Bupati yang akrab disapa Ra Latif itu.

Selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Covid-19, Ra Latif akan mengambil langkah cepat melalui kebijakan pengetatan sejumlah kawasan dan memberlakukan jam operasional di malam di salah satu kabupaten yang berada di Pulau Madura tersebut.

"Semua aktivitas harus berakhir pukul 20.00 WIB. Semua karyawan sektor non esensial bekerja dari rumah atau 100 persen work from home (WFH), dan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online atau daring," ujar Ra Latif.

Menurutnya, Kabupaten Bangkalan sempat turun menjadi zona oranye, namun kali ini kembali menjadi zona merah Covid-19. Ra Latif mengaku akan meningkatkan pengawasan aturan penanganan Covid-19.

"Terutama penerapan peraturan pembatasan jam operasional dan menutup tempat yang berpotensi mengundang kerumunan," tegasnya.

Catatan redaksi: Artikel ini mengalami perubahan judul dan isi pada Sabtu (10/7) karena ada pembaruan data dari sumber.

(nrs/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER