Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto mengadakan peninjauan ke Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional Pertahanan (Pusdiklat Tekfunghan) Badiklat Kementerian Pertahanan di Salemba, Jakarta Pusat pada Jumat (7/9).
Donny meninjau kesiapan Pusdiklat Tekfunghan menyediakan ruang perawatan tambahan bagi pasien Covid-19 yang tidak tertampung di RS dr Suyoto Pusrehab Kemhan. Pada kesempatan itu, Daniel Lumadyo Wartoadi selaku Kepala RS memaparkan rencana Kementerian Pertahanan untuk menyediakan 1.000 tempat tidur.
Persiapan kamar dan tempat tidur tambahan tersebut dibagi di tiga lokasi, masing-masing adalah Pusbahasa dan Pusjemen Badiklat Kemnhan di Podok Labu, Jakarta Selatan dengan kurang lebih 350 tempat tidur; serta Tekfunghan Badiklat Kemhan di Salemba, Jakarta Pusat dengan 200 tempat tidur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sisanya kemungkinan besar adalah di PNPB Sentul sekitar 450-500 tempat tidur," kata Daniel.
Menurut Daniel, saat ini dari 66 tempat tidur di Pusjemen Badiklat Kemhan, 56 di antaranya telah diisi oleh pasien Covid-19. Setiap lokasi akan dilengkapi dengan fasilitas IGD, sementara untuk situasi gawat darurat, pasien akan ditangani di RS dr Suyoto.
Daniel menambahkan, ada 3 mess di Pusdiklat Tekfunghan yang juga akan difungsikan sebagai tempat perawatan pasien Covid-19. Selain Mess Kalasan yang berkapasitas 48 tempat tidur, kedua mess lain akan digunakan untuk pasien tanpa gejala, yaitu Mess Prambanan dengan 128 tempat tidur, dan Mess Kartini yang berkapasitas 36 tempat tidur.
Sementara, Gedung Martha Christina akan dialihfungsi sebagai IGD.
"Sehingga, total Pusdiklat Tekfunghan dapat menyediakan 212 tempat tidur bagi pasien Covid-19 pada persiapan tahap kedua ini," ujar Daniel.
Terkait tenaga kesehatan, Pusrehab Kemhan didukung Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kemhan akan menyeleksi sekitar 400 tenaga Komponen Pendukung Pertahanan Negara Bidang Kesehatan. Saat ini, sudah 180 tenaga kesehatan bertugas di Pusdiklat Tekfunghan.
Selanjutnya, pada tahap ketiga akan ditambahkan 300 tenaga kesehatan. Adapun dokter-dokter militer dari Universitas Pertahanan juga diminta membantu di RS dr Suyoto.
(rea)