Pemerintah Sebut Kasus Covid-19 Bisa Melandai Pekan Depan
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut kasus Covid-19 akan melandai pekan depan. Ia menyampaikan hal itu usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo.
Luhut menyampaikan tingkat mobilitas masyarakat sudah menurun sekitar 50 persen sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Menurutnya, jumlah pertambahan kasus juga mulai stagnan.
"Kami berharap minggu depan sudah mulai, mungkin kalau semua berjalan kita disiplin, akan mulai flattening atau mulai akan merata," kata Luhut dalam jumpa pers daring di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/7).
Luhut menyampaikan pemerintah terus berupaya menekan laju penularan Covid-19. Pemerintah menerjunkan TNI-Polri untuk melakukan vaksinasi Covid-19 ke daerah-daerah terpencil.
Selain itu, pemerintah memastikan kesiapan rumah sakit. Kementerian PUPR dan Kemenkes diminta menyiapkan tambahan tempat tidur. Sementara itu, TNI diperintahkan membuka rumah sakit lapangan.
Pada saat yang sama, pemerintah menyiapkan 300 ribu paket obat-obatan Covid-19. Pemerintah juga akan menyalurkan bantuan sosial ke masyarakat terdampak.
"Saya pikir dengan pelaksanaan vaksinasi, kemudian PPKM jalan secara bersamaan, obat dan oksigen, kemudian tempat tidur, saya melihat dalam 4-5 hari ke depan kita situasinya akan membaik," ujar Luhut.
Sebelumnya, pemerintah menerapkan PPKM Darurat Jawa-Bali untuk merespons lonjakan kasus Covid-19.
Pemerintah memprediksi pertambahan kasus bisa mencapai 40 ribu hingga 70 ribu per hari. Sejumlah pengetatan pun diterapkan, mulai dari bekerja di rumah, pembatasan kegiatan di tempat ibadah, penutupan mal, hingga peniadaan sekolah tatap muka.
Namun, selama PPKM Darurat kasus positif Covid-19 masih melonjak. Beberapa kali tercatat rekor kasus harian, tertinggi terjadi pada 8 Juli dengan 38.391 kasus.
Tak hanya itu, kasus kematian juga mencatat rekor baru saat PPKM Darurat. Pada 7 Juli, pasien Covid-19 yang meninggal mencapai 1.040 orang. Meskipun demikian, pasien sembuh juga mencatat rekor pada 11 Juli dengan 32.615 orang.
(dhf/fra)