RSUD Mukomuko Utang Lagi untuk Dapat Oksigen Pasien Covid-19

CNN Indonesia
Senin, 12 Jul 2021 15:22 WIB
Relawan memeriksa tabung oksigen di Gudang Oksigen Untuk Warga, Utan Kayu, Jakarta, Jumat, 9 Juli 2021. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terpaksa kembali berutang kepada pihak penyedia oksigen. Hal ini dilakukan agar pihak RS mendapatkan oksigen yang dibutuhkan pasien Covid-19 maupun pasien penyakit lain.

"Untuk sementara stok oksigen masih aman karena penyedia masih bersedia memberikan rumah sakit ini berutang terlebih dahulu, padahal utang yang sebelumnya belum lunas, sekarang berutang lagi," kata Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Kabupaten Mukomuko, Harnovi di Mukomuko, dikutip Antara, Senin (12/7).

Pihak RSUD saat ini memiliki stok oksigen yang dibutuhkan pasien di rumah sakit ini. Jumlahnya sebanyak 57 tabung dengan isi sebanyak 6.000 liter per tabung.

Harnovi mengatakan RSUD Mukomuko menyediakan stok oksigen sebanyak puluhan tabung untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di daerah setempat, terutama pasien Covid-19 yang bergejala berat dan harus menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

Ia juga mengatakan RSUD menyiapkan Ruangan Seruni tempat perawatan bedah menjadi ruangan isolasi bagi pasien Covid-19. Ruangan Seruni ini menyediakan 18 tempat tidur.

"Untuk saat ini ruangan perawatan bedah dipindahkan ke ICU, kami ingin memindahkan ICU ke Ruangan Seruni karena kondisi pandemi Covid-19 sehingga belum jadi," katanya.

Kendati demikian, katanya, Ruangan Seruni di RSUD tersebut membutuhkan penambahan peralatan, termasuk sumber daya manusia untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien Covid-19.

Ia mengatakan RSUD setempat menambah ruangan untuk pasien Covid-19 guna menindaklanjuti amanah dan surat edaran dari Kementerian Kesehatan agar RSUD menambah 50 persen dari kapasitas ruangan perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit.

"Saat ini kita punya ruangan perawatan pasien Covid-19 dengan kapasitas 13 tempat tidur sehingga kita harus menambah 50 persen dari kapasitas yang ada atau sebanyak tujuh hingga 10 tempat tidur," ujar Harnovi.

Pemerintah juga membuka kemungkinan impor oksigen demi memenuhi kebutuhan yang mencapai 1.000 ton per hari.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa total kebutuhan oksigen di rumah sakit saat ini melonjak ke angka 800 hingga 1.000 ton per hari dari sebelumnya sekitar 400 ton.

"Bahkan kalau memerlukan, kita akan impor oksigen," kata Budi dalam konferensi pers, Jumat (9/7).

(antara/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK